TRIBUNHEALTH.COM - Profesor kedokteran paru, perawatan kritis, kedokteran lingkungan, dan kesehatan masyarakat di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, Dr. Neil Schachter
Spesialis pengobatan perawatan kritis, ahli paru, dan direktur medis ICU di Pusat Medis Providence Cedars-Sinai Tarzana, CA, Shahryar Yadegar, menjelaskan beberapa mitos seputar penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Penyakit Paru Obstruktif Kronik merupakan nama sekelompok kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas.
PPOK termasuk emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema adalah kondisi kerusakan pada kantung udara paru-paru, sementara bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus.
PPOK adalah kondisi yang umum, terutama pada orang yang berusia paruh baya yang merokok.
Masalah ini bisa memburuk dari waktu ke waktu, dilansir laman resmi NHS Inggris.
Terkadang sampai membatasi aktivitas normal seseorang.
Namun PPOK bisa terkendali dengan perawatan yang tepat.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini beberapa mitos seputar PPOK.
Berat badan tidak mempengaruhi PPOK
Baca juga: Tak Hanya Menurunkan Berat Badan, Diet Mayo Juga Membantu Menjaga Kesehatan Tubuh
Baca juga: Masih Menyusui, Berikut Ini Tips Aman Turunkan Berat Badan setelah Melahirkan, Harus Bertahap
Ini tidak benar. Dr Schachter mengatakan bahwa membawa kelebihan berat badan dapat meningkatkan kecacatan yang terkait dengan COPD.
Sebaliknya, jika orang memiliki berat badan di bawah sedang, itu bisa menjadi "tanda emfisema dan juga menunjukkan prognosis yang buruk."
Jika menderita COPD, tidak ada gunanya berhenti merokok
Ini adalah mitos lain.
Seperti yang dikatakan Dr. Schachter kepada MNT, “Tidak ada kata terlambat untuk berhenti.”
Dia menjelaskan bahwa “merokok mempercepat hilangnya fungsi paru-paru yang menyertai PPOK.”
Dia juga mengatakan bahwa merokok tembakau dapat meningkatkan eksaserbasi gejala.
Sesak napas adalah satu-satunya gejala PPOK
Baca juga: Waspada, Anak-anak Rentan Mengalami Infeksi Saluran Nafas, Begini Penjelasan dr. Sandi
Baca juga: Waspada, Pembesaran Kelenjar Getah Bening di Leher akan Menimbulkan Penekanan Saluran Pernafasan
“Sesak napas adalah gejala utama tetapi bukan satu-satunya,” menurut Dr. Schachter.