TRIBUNHEALTH.COM - Deltacron sedang menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
Nama deltacron terdengar familiar karena varian ini meman rekombinan atau gabungan dari varian delta dan omicron.
Satu di antara kekhawatiran yang muncul, ditakutkan varian ini mewarisi transmisibilitas Omicron dan penyakit parah Delta.
Terkait hal ini, Express.co.uk berbicara dengan ahli imunologi dan ilmuwan Pendiri Cignpost Diagnostics, Denis Kinane.
“Elemen utama varian Deltacron berasal dari Delta, tetapi 'spike protein', yang memungkinkan virus untuk masuk ke sel manusia, berasal dari varian Omicron," kata Kinane, dikutip TribunHealth.com.
"Ada beberapa gejala penting lainnya seperti pilek, tenggorokan gatal, dan vertigo yang biasanya belum dikaitkan dengan strain Covid sampai sekarang."
Ditanya apakah publik harus khawatir, Kinane menambahkan: “perhatian mungkin merupakan pendekatan yang lebih baik…pendekatan terukur lebih kondusif untuk strategi yang layak ke depan."
Baca juga: Penelitian Terbaru Sebut Ivermectin Tak Punya Manfaat Klinis untuk Sembuhkan Covid-19
Baca juga: Cegah Mutasi Virus Baru, Jubir Covid-19: Pencegahan Penularan Tergantung pada Individu
Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, bukan hanya karena tidak produktif, tetapi juga karena hanya ada sedikit kasus Deltacron.
Pada pertengahan Maret, ada kurang dari 40 kasus di Inggris saja dan kurang dari 20 di Amerika Serikat dan Eropa.
“Sejauh ini, varian asli adalah yang paling merusak dalam hal keparahan gejala," katanya.
"Omicron, di sisi lain, telah terbukti dalam banyak kasus lebih menular".
Akibatnya, harapannya adalah meskipun varian baru mungkin muncul, mereka tidak akan terlalu mematikan daripada yang sebelumnya.
Mengenal rekombinasi virus
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Masih Sangat Efektif untuk Seluruh Varian Omicron Baik BA.1, BA.2, Maupun BA.3
Baca juga: Sebuah Laporan Rilis Daftar Gejala Covid-19 Siluman Omicron, Sakit Tenggorokan hingga Pusing
Pencampuran virus semacam itu tidak jarang dan dikenal sebagai rekombinasi.
Fenomena ini tampaknya terjadi secara acak ketika virus bereplikasi.
Ini berarti keduanya beredar dalam populasi dan ada peluang bagi mereka untuk menginfeksi orang secara bersamaan.
Ketika hal itu terjadi, peluang terjadinya rekombinasi meningkat.
Rekombinasi biasanya menciptakan virus baru yang tidak dapat hidup, karena pencampuran gen yang berbeda dapat mengganggu kemampuan virus untuk membuat protein yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup.
Tapi terkadang ada yang bertahan, dan sepertinya itulah yang terjadi dengan Deltacron.
Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.
(TribunHealth.com/Nur)