Psikolog Jelaskan Dampak Buruk Kerja Berlebih, Sebabkan Brain Fog hingga Tekanan Darah Tinggi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi kerja berlebih sebabkan brain fog

TRIBUNHEALTH.COM - Bekerja berlebihan bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Psikolog Dr. Adam Borland di situs Mayo Clinic, dilansir CNA, Rabu (16/3/2022).

Borland menyebut bekerja berjam-jam menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres dalam jumlah berlebihan, terutama kortisol.

Pada akhirnya, pelepasan kortisol berlebih dapat menyebabkan brain fog (kabut otak), tekanan darah tinggi, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

“Ini seperti mobil yang mencoba berjalan dengan jumlah bahan bakar yang sangat terbatas di dalam tangki,” ilustrasi Dr. Borland, dilansir TribunHealth.com dari CNA.

“Kita mengharapkan diri kita untuk tampil secara fisik dan kognitif pada tingkat yang tinggi, tetapi dalam kenyataannya, cadangan (energi) kami disadap.”

Baca juga: Terlalu Banyak Bekerja Berbahaya untuk Kesehatan, WHO Kaitkan dengan Penyakit Jantung Iskemik

Baca juga: Pekerjaan Bikin Depresi? Coba Kurangi Gejalanya dengan Sederet Tips Berikut Ini

Ilustrasi pria yang terlalu banyak bekerja (Pixabay)

Memang, orang yang bekerja dari rumah mengeluh bahwa mereka bekerja lebih lama daripada sebelum pandemi.

Mereka kesulitan menentukan batas antara pekerjaan kantor dan rumah.

Tak sedikit dari pekerja yang harus standby untuk merespon panggilan virtual ataupun tugas di luar jam kerja.

Hal ini membuat karyawan merasa bekerja terus menerus tanpa jeda.

Konsultan Senior di Departemen Kedokteran Kerja dan Lingkungan Singapore General Hospital, Dr. Lim John Wah, juga mengutarakan penjelasan terkait kerja berlebih.

Baca juga: Pekerjaan Bikin Lelah Fisik dan Mental karena Burnout? Berikut Ini 4 Tips yang Bisa Dilakukan

Baca juga: Cara Kelola Stres dengan Benar Akibat Kehilangan Pekerjaan, Simak Informasi dari Psikolog

Ilustrasi kerja WFH di masa pandemi (Pixabay)

Menurut Dr. Lim, bekerja berlebihan bukanlah kondisi yang terjadi dalam semalam.

Ini adalah risiko yang terakumulasi selama bertahun-tahun.

"Mencegahnya menjadi kronis dapat mengurangi komplikasi jangka panjang penyakit yang terkait dengan kerja berlebihan", katanya.

Sementara itu, Dr Shimona Khoo dari Raffles Medical Singapura, menjelaskan kapan seseorang perlu mencari pertolongan medis akibat kerja belebihan.

Jika seseorang mengalami insomnia yang berkepanjangan, nafsu makan yang buruk, suasana hati yang buruk, lekas marah, atau mengembangkan pikiran untuk bunuh diri, Dr Khoo sangat menyarankan untuk mencari bantuan lebih awal dari dokter medis.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)