Di antaranya:
1. Prefentif
Tahapan prefentif dimaksudkan untuk mencegah kelainan oklusi.
Waktu perawatan cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dentofacial.
Biasanya dilakukan secara bertahap pada usia 2,5 tahun, lalu 5 tahun.
Kemudian bila diperlukan, dilakukan tindakan foto rontgen termasuk model studi untuk bisa menegakkan diagnosa.
Anastasia menekankan pada tahap prefentif, pentingnya untuk menjaga gigi molar dan seluruh gigi susu.
Baca juga: Pertumbuhan Gigi Susu yang Pertama Tak Selalu Ditandai dengan Deman, Simak Penjelasan drg. Anastasia
Apabila terjadi sesuatu pada gigi tersebut, maka pada perkembangannya premolar gigi permanen akan kekurangan tempat.
Selanjutnya penting juga memperhatikan apabila ada persistensi akar gigi sulung.
Akar gigi sulung yang tertinggal pada tulang rahang si kecil.
"Misalnya ada kejadian karies yang meluas atau patah, ternyata masih tertinggal pada rahang. Harus diperhatikan," pesannya.
Tindakan pada fase ini merupakan perawatan karies gigi secara tuntas.
Baca juga: Alasan Gigi Atas Anak Mudah Terkena Karies Susu Botol, Ini Kata drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA
Lalu bila ada kebiasaan buruk, maka perlu untuk dihilangkan.
menghilangkan kebiasaan buruk apabil
2. Interseptif
Selanjutnya adalah perawatan interseptif pada maloklusi gigi yang sedang terjadi.
Tujuan perawatan interseptif adalah memperbaiki oklusi.
Misalnya ada gigi yang hilang sebelum waktunya.
Maka perlu dibuatkan alat untuk membuat ruang tersebut tetap tersedia.
Baca juga: Glositis, Peradangan pada Lidah yang Dapat Sebabkan Hilangnya Papila
Alat tersebut bernama Space reginer.