Dalam prosedur ini membutuhkan bantuan studi model dan beberapa jenis foto rontgen. Misalnya panoramic foto rontgen.
Sehingga dokter bisa mengetahui ada tidaknya benih gigi pengganti. Termasuk urutan erupsi gigi geligi.
Dalam kondisi ini, perlu inform consent dengan orangtua si kecil agar bisa diberi penjelasan secara rinci.
Terkait kondisi yang ditemukan oleh dokter, termasuk prediksi yang bisa terjadi.
Baca juga: Manfaat Teether untuk Mengalihkan Kebiasaan Si Kecil Menghisap Jempol, Simak Ulasan Dokter Gigi
3. Korektif
Selanjutnya adalah tahapan korektif.
Kawat gigi masuk dalam tahapan korektif. Ketika maloklusi sudah terlanjur terjadi.
Baca juga: Memiliki Gigi Gingsul, Bisakah Memasang Invasilign? Ini Tanggapan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Biasanya menggunakan alat-alat:
- Ortho lepasan
- Invasilign
- Mikro implan
- dan bisa membutuhkan bedah ortognatik.
Baca juga: Pentingnya Melakukan Perawatan Ortodonti Sebelum Melakukan Bedah Ortognatik, Ketahui Alasannya
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)