TRIBUNHEALTH.COM - Stres merupakan salah satu mekanisme alami yang dimiliki oleh tubuh.
Pada saat tertentu, stres bisa membantu untuk bertahan hidup, terutama ketika tubuh membutuhkan respon fight or flight.
Tetapi terlalu banyak stres dapat berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama kesehatan jantung, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (4/3/2022).
Stres jangka panjang (kronis) dapat terjadi akibat berbagai hal.
Misalnya saja, stres terjadi akibat kekhawatiran yang terus-menerus tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi.
Baca juga: Celupkan Kepala ke Air Es Dapat Redakan Stres, Pakar Rekomendasikan Setiap Hari
Baca juga: Terlalu Lama Menggunakan Gadget bisa Memicu Stress dan Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Stres jangka panjang mungkin menampilkan dirinya sebagai:
- sifat lekas marah
- depresi
- kecemasan
- banyak makan
- derita.
Tidak ada dua penyebab stres yang sama, dan tidak ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama satu sama lain.
Stres kronis dapat menyebabkan gejala seperti:
- otot tegang
- energi rendah
- insomnia
- sakit kepala
- sakit perut.
Baca juga: Penelitian Ungkap Stres Bisa Sebabkan Stroke hingga Serangan Jantung
Baca juga: Stres Bisa Berdampak pada Kondisi Fisik, Gula Darah Rawan Meningkat
Stres kronis juga dapat membuat merasa tidak bisa mengendalikan emosi atau tindakan.
Individu yang mengalaminya mungkin lebih sering mengalami perubahan suasana hati.
Stres juga memicu pusat ketakutan di otak.
Akibatnya otak memberitahu tubuh untuk berada dalam mode fight-or-flight, bahkan dalam situasi sehari-hari seperti bekerja atau mengendarai mobil.
Sistem ini mengakibatkan banjir kortisol, hormon stres, ke dalam tubuh untuk merespon stres.
Baca juga: Penelitian Ungkap Buah Plum Bisa Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
Seiring waktu, peningkatan kadar hormon stres dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, seperti:
- tekanan darah tinggi
- peningkatan peradangan
- berkurangnya aliran darah ke jantung
- risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)