Apa Itu ISPA? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya menurut dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
I lustrasi terserang penyakit ISPA-simak penjelasan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A mengenai penyebab dan cara mengatasi ISPA

TRIBUNHEALTH.COM - dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A menjelaskan kondisi ISPA.

ISPA merupakan kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

Seringkali orang menyebut ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas.

Baca juga: Keturunan Asia Selatan Lebih Mungkin Alami Gagal Pernapasan Akibat Covid, Ada Hubungannya dengan Gen

Hal ini dilaterbelakangi karena mulanya ISPA terbagi menjadi dua bagian. Yaitu atas dan bawah.

Mulai dari hidung masuk ke dalam laring, turun lagi ke trakea.

Trakea ini bercabang dan masuk ke dalam paru-paru.

Ilustrasi paru-paru (health.kompas.com)

Perbatasan secara konvensional ini, adalah laring.

"Sehingga infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi atas dan bawah," imbuh Roro dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma

Namun saat ini, ISPA sudah tidak dibagi menjadi atas dan bawah.

Karena saluran napas dianggap sebagai satu-kesatuan.

Ilustrasi - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (NET)

Sementara penyebutan akut, merujuk pada waktu.

Artinya seberapa lama pasien mengalami infeksi. Hitungannya kurang lebih 2 minggu.

Baca juga: dr. Fariz Nurwidya: Penderita Asma Memiliki Saluran Pernapasan Sensitif Dibandingan Orang Tanpa Asma

"Jadi kalau kita bicara ISPA adalah infeksi saluran napas, yang lama kejadiannya kurang dari atau sama dengan 2 minggu," terang Roro.

Penyebab ISPA

ISPA bisa terjadi pada segala usia, mulai anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

ISPA pada anak dan orang dewasa tidak terlalu jauh berbeda.

Ilustrasi - ISPA (TribunLampung)

Lantaran sebagian besar penyebabnya, terjadi karena virus. Bukan bakteri.

Infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus, cenderung sembuh sendiri.

Sehingga proses penyembuhan sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita.

Baca juga: Tips dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ untuk Atasi Kecemasan Berlebih, Atur Napas dan Lakukan Relaksasi

Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh:

- Makanan yang bergizi

Halaman
12