TRIBUNHEALTH.COM - Seorang ahli menyebut stres karena pandemi dapat mempengaruhi kesehatan mata.
“Stres, kecemasan, depresi, dan perubahan kesehatan mental dapat memengaruhi sistem sensorik kita, terutama penglihatan kita,” kata Raj Maturi, dokter mata dan juru bicara klinis untuk American Academy of Ophthalmology.
“Pengelihatan adalah proses psikofisik yang kompleks di mana kita membangun model dunia di sekitar kita – dan ini dipengaruhi oleh kondisi mental kita.”
Kedutan mata, misalnya, adalah respons stres yang umum.
Biasanya, kedutan yang dipicu saat otot-otot di sekitar mata kejang, hilang dalam satu atau dua hari, dilansir TribunHealth.com dari Independent.
Tetapi masalah umum lainnya, termasuk penyakit mata kering, dapat memiliki efek jangka panjang jika tidak ditangani.
Kondisi mata seperti ini adalah "efek samping pandemi yang sangat umum," kata Maturi.
Baca juga: OCD Bisa Datang karena Ada Stressor, Ketahui Tanda-tandanya dari dr. Zulvia Oktanida Syarif
Baca juga: Tetap Produktif di Rumah Menjadi Upaya Pencegahan Stress saat Pandemi
Ini terutama terjadi pada orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di Zoom atau bekerja lebih lama di laptop karena kemungkinan tidak berkedip sebanyak yang seharusnya.
Meski tersebar luas, masalah mata terlalu sering diabaikan, kata Maturi.
Namun, tambahnya, “pengelihatan adalah salah satu hal paling berharga yang kita miliki”.
Saat tingkat stres orang melonjak, penting untuk mengetahui bagaimana kecemasan memengaruhi mata.
Berikut adalah dasar-dasarnya, dan beberapa tip tentang cara terbaik untuk melindungi mata Anda di saat stres.
Apa yang perlu diketahui tentang masalah mata dan stres
Stres dapat menjadi “akibat dan penyebab” dari masalah penglihatan, menurut tinjauan literatur yang diterbitkan pada tahun 2018.
Dengan kata lain, memiliki kedutan mata yang teratur atau kondisi mata yang lebih serius dapat membuat merasa lebih stres, dan stres itu sendiri juga dapat membuat kondisi mata lebih buruk.
Hal itu disampaikan oleh Julie Rosenthal, asisten profesor klinis oftalmologi di University of Michigan Health.
Baca juga: Kanker Otak Bisa Sebabkan Masalah Pengelihatan, Sel Kanker Bisa Berkembang Lambat ataupun Cepat
Baca juga: Berikut Ini Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Mental dan Kinerja Otak, Termasuk Sayuran
Kortisol adalah bagian dari masalah.
Ini adalah hormon yang dilepaskan otak selama masa stres, dan dapat melebarkan pupil, sehingga sulit bagi mata untuk fokus dan menyebabkan sensitivitas cahaya dan penglihatan kabur saat seseorang cemas.
Peningkatan kortisol juga meningkatkan risiko central serous chorioretinopathy (CSCR), kata Rosenthal.
Kondisi ini terjadi ketika cairan menumpuk di bawah retina, dan itu memengaruhi penglihatan sentral.