TRIBUNHEALTH.COM – Rekonstruksi rahang dikenal dengan istilah bedah ortognatik yang merupakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki struktur wajah dan rahang yang disebabkan oleh kondiri berhubungan dengan ortodontik, gigi hingga masalah tulang.
Pada prinsipnya yakni dengan memotong dan meratakan tulang rahang.
Tak hanya untuk keperluan estetika, bedah ortognatik juga dilakukan untuk mengatasi kesulitan berbicara akibat bibir sumbing, sleep apnea, nyeri sendi, maloklusi dan kondisi lain.
Umumnya selama menjalani bedah ortognatik, pasien akan dibius total.
Untuk bertanya mengenai reskontruksi rahang, kita bisa langsung bertanya dengan dokter yang berkompeten di bidangnya seperti drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K).
Baca juga: Peradangan Usus Buntu Sering Dipicu Oleh Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) merupakan dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial.
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) akrab disapa drg. Tajrin.
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) masih aktif di dunia kedokteran gigi hingga saat ini.
Bahkan dirinya berpraktik di beberapa tempat.
Pertama, drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) praktik di TJ Dent Medical Specialist di Jalan Dr. Leimena No. 50 Makassar.
Selain itu, drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) juga bekerja di RS Ibnu Sina.
Baca juga: Bisakah Tetap Orgasme Setelah Menopause? Tak Perlu Khawatir, Coba Beberapa Tips Berikut
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanudin.
Di sana drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) berpraktik di RSGMP Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanudin.
Tak berhenti sampai disini, ia juga menjabat sebagai direktur di rumah sakit tersebut.
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) akan menjawab beberapa pertanyaan terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.
Pertanyaan:
Saya ingin mendapatkan bentuk wajah yang simetris dok.
Sehingga saya berencana melakukan rekonstruksi rahang.
Untuk prosedur rekonstruksi rahang bagaimana ya dok?
Nana, Tinggal di Klaten.
Baca juga: Meski Sudah 3 Kali Divaksin, Penderita Kanker Darah Tak Cukup Terlindungi dari Varian Omicron