Tiga Penyebab Gerakan Tutup Mulut atau Mogok Makan pada Anak, Simak Ulasan dr. Tan Shot Yen

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi anak mogok makan

Sehingga dari kecil jangan biasakan anak dengan rasa yang mencolok, agar anak tetap mau mengkonsumsi makanan dengan rasa yang biasa saja.

Pemberian tekstur makanan juga harus diperhatikan, kadang anak tidak terlalu suka dengan tekstur makanan yang terlalu lembek atau keras.

Orangtua harus memahami mengenai makanan yang diinginkan oleh anak guna untuk mencegah terjadinya gerakan tutup mulut.

Baca juga: dr. Tan Bagikan Tips saat Anak Mulai MPASI, Kenalkan dengan Makanan Baru Sedikit demi Sedikit

ilustrasi anak susah untuk makan (kompas.com)

3. Jam makan terlalu lama

Menurut dr. Tan, orangtua harus membatasi jam makan sang anak, misalnya anak makan dengan durasi 30 menit.

Jika sudah melebihi 30 menit, maka makan tersebut sudah harus diakhiri.

Orangtua harus memiliki cara yang bagus agar anak tidak makan dalam waktu yang cukup lama.

Makan yang cukup lama juga dapat membuat seorang anak merasa bosan, sehingga ia menolak makanan yang diberikan.

Dalam hal ini, mendisiplinkan pola makan anak adalah hal yang sangat penting agar anak tidak lagi melakukan gerakan tutup mulut atau mogok makan.

Hal tersebut dapat dimulai dengan makan tepat waktu sesuai jadwal dan tanpa pengalihan apapun saat makan.

Interaksi orangtua saat memberikan makan pada anaknya juga dapat membantu anak makan dengan cepat.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Minggu Sehat pada 26 Desember 2020.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)