Sesampai di sana, kolesterol dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengurangi risiko kardiovaskular.
2. Masih bisa terkena kolesterol meski berat badan ideal
Baca juga: Orang yang Rutin Olahraga Tetap Bisa Terkena Kolesterol Tinggi, Ada Banyak Faktor Penyebab Lain
Baca juga: Olahraga Saja Tak Bisa Turunkan Kolesterol, dr. Tan Sebut Perlu Pengaturan Gaya Hidup Keseluruhan
“Oh, ya, kamu bisa!” menurut Dr Greenfield.
“Keseimbangan kolesterol sebenarnya adalah fungsi dari apa yang kita makan, tetapi juga genetik kita. Misalnya, seseorang dapat dilahirkan dengan kecenderungan genetik untuk tidak memproses kolesterol secara efisien.”
“Karena itu genetik,” jelasnya, “itu disebut hiperkolesterolemia familial, dan mungkin sama seperti 1 dari 200 orang. Berat badan lebih merupakan fungsi dari metabolisme bawaan Anda dan keseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan.”
Penjelasan senada disampaikan Dr. Edo Paz, ahli jantung dan wakil presiden Medis di K Health.
Dr. Paz sependapat: “Bahkan jika Anda memiliki berat badan yang sehat, kolesterol Anda bisa menjadi tidak normal. Faktor lain yang mempengaruhi kolesterol Anda adalah makanan yang Anda makan, kebiasaan olahraga Anda, apakah Anda merokok, dan berapa banyak alkohol yang Anda minum."
3. Tak muncul gejala ketika memiliki kolesterol tinggi
Baca juga: Benarkah Oatmeal dan Jengkol Bisa Turunkan Kolesterol? Simak Penjelasan dr. Tan Shot Yen Berikut
Baca juga: Konsumsi Alkohol Bisa Sebabkan Penyakit Hati Berlemak dan Picu Kenaikan Kolesterol
“Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi tidak akan menimbulkan gejala," kata Dr. Edo Paz.
"Itulah mengapa dianjurkan untuk melakukan tes darah secara berkala untuk skrining kolesterol tinggi. Usia Anda memulai skrining dan frekuensi skrining ditentukan oleh faktor risiko individu Anda.”
“Satu-satunya 'gejala' kolesterol yang dapat dikaitkan adalah gejala akhir, ketika akumulasi kolesterol yang berlebihan bertanggung jawab atas kerusakan dan penyumbatan jantung dan pembuluh darah. Ini menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau bahkan kematian mendadak,” kata dr Greenfield.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)