Aturan Pola Makan pada Anak ADHD, Simak Penjelasan Psikolog Klinis Anak Irma Gustiana A M.Psi

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi pemberian pola makan pada anak-simak penjelasan Psikolog Klinis Anak Irma Gustiana A M.Psi mengenai aturan pola makan pada anak ADHD.

TRIBUNHEALTH.COM - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan kondisi gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak.

Seorang anak yang memiliki kondisi ADHD harus mendapatkan penanganan yang berbeda bila dibandingkan anak yang lain.

Pasalnya anak ADHD cenderung memiliki kebutuhan khusus.

Baca juga: Apakah Vaksin Pfizer dan Sinovac Aman Diberikan Pada Anak? Begini Tanggapan Dr. dr. Ariani Dewi W.

Salah satu penanganan yang berbeda diberikan kepada anak ADHD adalah dalam pemberian pola makan.

Walau demikian, hal ini tidak menjadi aturan mutlak yang harus diterapkan.

Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)

Pernyataan ini diungkapkan oleh Psikolog Klinis Anak Irma Gustiana A M.Psi

"Ada yang harus (mengatur pola makan) dan ada juga yang nggak," ujar Irma dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Baca juga: Jika Anak Tunjukkan Tanda Autisme, Terapi Dini Bisa Bantu Perbaiki Kualitas Hidup di Masa Mendatang

Namun yang harus dipastikan adalah tata kelola.

Karena pada intinya, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Seperti mengonsumsi:

- Gula berlebihan

Ilustrasi gula (Pixabay.com)

- Karbohidrat yang berlebihan

- dan makanan yang mengandung pengawet

Baca juga: Kehamilan Usia 35 Tahun ke Atas Menjadi Faktor Terbesar Melahirkan Anak Down Syndrome

Untuk mengetahui tata kelola dalam pemberian asupan makanan pada anak ADHD, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter.

"Apakah anak ini membutuhkan diet nih, terkait apa yang dia konsumsi," jelas Irma.

Penanganan Anak ADHD

Irma mengatakan, penanganan pada anak ADHD beragam.

Penanganan bisa dilakukan melalui medikasi dan psikologi.

Ilustrasi diagnosa ADHD (kompas.com)

Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu memberikan pengobatan melaui farmakoterapi.

"Jadi memang perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu. Yang tentunya sudah melalui assesment dari tim ahli," jelas Irma.

Halaman
12