Berikut Ini 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium, Termasuk Genetik dan Riwayat Keluarga

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi penyakit kanker ovarium

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker ovarium merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengintai perempuan.

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel di ovarium tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali, menghasilkan gumpalan jaringan yang disebut tumor.

Tidak jelas mengapa hal ini terjadi, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.

Dilansir TribunHealth.com dari laman resmi NHS Inggris, Kamis (21/10/2021), berikut ini rinciannya.

1. Bertambahnya usia

Ilustrasi mengalami menopause pada wanita usia lanjut (health.kompas.com)

Baca juga: Osteoporosis Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Terutama yang Telah Lewati Masa Menopause

Baca juga: Penyebab Wanita Pasca Menopause Rentan Alami Turun Peranakan, Ini Kata dr. Asih Anggraeni, Sp. OG(K)

Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus terjadi setelah menopause.

Sekitar 8 dari setiap 10 wanita yang didiagnosis dengan kanker ovarium berusia di atas 50 tahun.

Tetapi beberapa jenis kanker ovarium yang langka dapat terjadi pada wanita yang lebih muda.

2. Riwayat keluarga dan gen

Seseorang lebih mungkin terkena kanker ovarium jika memiliki riwayat penyakit ini di keluarga, terutama jika kerabat dekat (saudara perempuan atau ibu) pernah mengidapnya.

Terkadang kanker ovarium juga bisa muncul karena telah mewarisi versi gen yang salah, yang disebut BRCA1 atau BRCA2.

Ini meningkatkan risiko terkena kanker ovarium dan payudara.

Tetapi memiliki kerabat dengan kanker ovarium tidak berarti pasti memiliki gen yang salah.

Hanya sekitar 1 dari setiap 10 kanker ovarium yang diperkirakan disebabkan oleh 1 dari gen ini.

3. Terapi penggantian hormon (HRT)

ilustrasi kanker ovarium (tribunnews.com)

Baca juga: Kenali Faktor Risiko dan Gejala Kanker Ovarium Lewat Kampanye 10 Jari, Apa Itu?

Baca juga: Peneliti Kembangkan Pengobatan Baru untuk Kanker Ovarium, Hasil Uji Coba Terbukti Sangat Efektif

Telah diperkirakan bahwa mengambil terapi penggantian hormon (HRT) dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

Tetapi penelitian yang melihat hal ini sejauh ini memiliki hasil yang bertentangan.

Diperkirakan bahwa jika ada peningkatan kasus kanker ovarium pada wanita yang memakai HRT, risikonya sangat kecil.

Setiap peningkatan risiko kanker ovarium diperkirakan menurun setelah pasien berhenti menggunakan HRT.

4. Endometriosis

ilustrasi kanker ovarium (kompas.com)

Baca juga: Dokter Sebut Belum Ada Pencegahan Kista Ovarium, Bisa Dideteksi Dini Lewat Pemeriksaan Langsung

Baca juga: Benarkah Perut Kembung Menjadi Salah Satu Gejala dari Kanker Ovarium?

Halaman
12