TRIBUNHEALTH.COM - Aneurisma otak merupakan penonjoloan pada pembuluh darah di otak.
Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan hal ini, meski penyebab pastinya tak selalu jelas.
Otak sendiri membutuhkan suplai darah yang dikirim melalui 4 pembuluh utama yang mengalir dari leher ke otak.
Pembuluh darah ini membelah menjadi pembuluh yang lebih kecil, dengan cara yang sama seperti batang pohon membelah menjadi cabang dan ranting.
National Health Service (NHS) menyebut, sebagian besar aneurisma terjadi pada percabangan tersebut.
Pasalnya area tersebut biasanya lebih lemah.
Baca juga: Penderita Fibrilasi Atrium 5 Kali Berisiko Terkena Stroke, Arteri Otak Bisa Tersumbat Gumpalan Darah
Baca juga: Aneurisma Otak Bisa Picu Gejala Parah saat Pecah, Dapat Sebabkan Kematian dalam Waktu 2 Minggu
Diberitakan TribunHealth.com dari laman resmi NHS, Jumat (27/8/2021) berikut ini dua di antara faktor risiko aneurisma.
Merokok
Merokok tembakau secara signifikan dapat meningkatkan risiko mengembangkan aneurisma otak.
Penelitian telah menunjukkan sebagian besar orang yang didiagnosis dengan aneurisma otak merokok, atau pernah melakukannya di masa lalu.
Risikonya sangat tinggi pada orang dengan riwayat keluarga aneurisma otak.
Alasan pasti mengapa merokok meningkatkan risiko aneurisma otak belum diketahui dengan jelas.
Bisa jadi zat berbahaya dalam asap tembakau merusak dinding pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Sebutkan Beberapa Makanan yang Dapat Membantu Penderita Hipertensi
Baca juga: Waspada, Berikut Gejala Hipertensi dan Cara Mencegahnya
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan tekanan pada dinding pembuluh darah di dalam otak, meningkatkan peluang seseorang terkena aneurisma.
Seseorang lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi jika:
- Kelebihan berat badan
- Memiliki kerabat dengan tekanan darah tinggi
- Keturunan Afrika atau Karibia
- Banyak makan garam
- Kurang makan buah dan sayur
- Tidak cukup berolahraga
- Minum banyak kopi atau minuman berbasis kafein lainnya
- Banyak minum alkohol
- Berusia di atas 65.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)
Baca tanpa iklan