TRIBUNHEALTH.COM - Banyaknya jenis makanan dengan berbagai rasa dan berbagai pilihan membuat para kaum remaja penasaran akan makanan tersebut.
Terlebih lagi kondisi sekarang yang apapun dapat diperoleh dari media sosial, termasuk juga jenis makanan yang sedang tren di kalangan para remaja.
Kondisi inilah yang banyak menyebabkan para remaja enggan untuk makan di rumah dan memilih untuk makan di luar rumah karena banyak makanan yang bisa menjadi pilihan.
Namun, tidak semua makanan yang banyak dengan rekayasa rasa yang mudah di dapatkan tersebut dapat memenuhi gizi para remaja tersebut.
Berbagai makanan dengan rekayasa rasa seperti junk food, makanan ultraproses, minuman dengan beraneka rasa atau tinggi gula.
Ahli gizi sebut, kondisi yang seperti ini adalah kondisi yang memprihatinkan karena gizi remaja tidak terpenuhi dengan baik.
Dilansir TribunHealth.com, dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Malam Minggu Sehat, Dokter Filsuf Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen menjelaskan remaja yang dipenuhi rasa penasaran dengan makanan rekayasa rasa.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Gizi Remaja Dipenuhi dengan Rekayasa Rasa Bukan Aneka Rasa
Ahli gizi komunitas, dr. Tan sebutkan hal seperti ini harus diperhatikan akal sehatnya.
Maksud dari akal sehat disini adalah para remaja sebaiknya diajarkan untuk mengartikan semua jenis makanan adalah makanan yang enak dan sehat.
Ia menjelaskan bahwa makan yang enak itu kerap kali bukan hanya karena rasanya, namun juga bisa dirasakan dari teksturnya, kita makan dengan siapa, dan makan di waktu yang tepat.
"Saya selalu mengatakan, makan yang enak itu seperti bertemu jodoh dan makan di waktu yang tepat," terang dr. Tan.
"Bayangkan jika anda makan di waktu tidak lapar, di waktu yang salah dan ketika seseorang sedang bad mood. Saat kondisi seperti ini makanan yang tadinya enak menjadi tidak enak," lanjutnya.
Pasalnya selain jenis makanan yang membuat para remaja penasaran, remaja juga penasaran dengan tempat makannya.
Remaja lebih memilih makan di tempat yang dingin dan tempat yang bagus dibandingkan makan di warteg.
Baca juga: Anak Tidak Bisa Gemuk Meskipun Makan dalam Porsi Banyak, Begini Ulasan dari Ahli Gizi
Kondisi ini terjadi karena para remaja tersebut ingin memenuhi rasa penasaran yang ia peroleh.
Misalnya ada tempat makan atau cafe baru, para remaja penasaran akan tempat tersebut dan penasaran dengan makanan tersebut.
Sehingga kondisi inilah yang membuat para remaja enggan makan di rumah, karena ia ingin memenuhi rasa penasarannya.
Rasa penasaran tersebut membuat para remaja makan-makanan yang mereka inginkan saja, dan belum tentu makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi yang ia perlukan.
Pasalnya para remaja masih membutuhkan gizi yang seimbang untuk pertumbuhannya.
Gizi yang seimbang ialah terpenuhinya makronutrien dan mikornutrien. Yaitu terpenuhinya karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral.
Baca juga: Kebutuhan Gizi untuk Tumbuh Kembang Anak, Dokter: Terpenuhinya Makronutrien dan Mikronutrien