Selain Pembersihan Gigi secara Mekanik, Diperlukan Pembersihan Gigi secara Kimiawi

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi berkumur menggunakan obat kumur

TRIBUNHEALTH.COM – Perawatan gigi secara alami tidak terlalu diperlukan.

Karena perawatan gigi dengan sikat gigi sudah sangat penting dan krusial untuk merawat gigi agar bebas dari karies.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE edisi 09 Maret 2021, sikat gigi sebenarnya sudah cukup jika hal yang paling penting adalah bebas dari lubang dan karang gigi.

Namun setiap orang berbeda, secara tidak disadari ada gigi yang mudah berlubang.

Padahal sudah rajin sikat gigi dan kontrol ke dokter gigi.

Baca juga: Dok, Apakah Pemakaian Dot atau Botol Bayi Mempengaruhi Pertumbuhan Gigi Anak?

Baca juga: Simak Tips Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter

ilustrasi menyikat gigi (kompas.com)

Dengan melihat kondisi tersebut, dr. Angela menyarankan untuk memperhatikan kembalin makanan yang dikonsumsi.

Seperti mengurangi makanan yang terlalu manis, terlalu asam, bersoda, serta dapat ditambahkan obat kumur setelah sikat gigi.

Karena sikat gigi melakukan pembersihan secara mekanik.

Dari obat kumur mendapatkan efek kimiawinya.

Jika dari sikat gigi kurang optimal, dapat ditambahkan obat kumur.

Baca juga: Pahami Cara Merawat Gigi dengan Baik dan Benar Agar Terjaga Kesehatannya

Baca juga: Berikut Berbagai Penyakit Akibat Obesitas yang Penting untuk Diketahui

Di beberapa pasien memang memiliki risiko karies yang tinggi atau gampang terbentuk karies.

Kalau bahan alami dapat menggunakan siwak yang pernah digunakan oleh beberapa orang.

Beberapa penelitian menunjukkan jika siwak dapat digunakan.

Karena siwak memiliki efek mekanik dan biologi tanpa perlu menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.

Hanya dari siwak saja bisa membantu membersihkan gigi.

Siwak memiliki efek anti bakteri dan dapat menstimulasi sekresi saliva atau air liur, serta memiliki efek pembersihan yang bagus dilihat dari segi kandungannya.

Namun, selama tidak ada masalah dengan sikat gigi dianjurkan untuk tetap menggunakan sikat gigi dan pasta gigi biasanya.

Ilustrasi sikat gigi (Freepik.com)

Jika tidak merawat gigi dengan baik dan benar, akan ada beberapa risiko yang terjadi.

Seperti mudahnya terbentuk lubang atau karies gigi.

Karies gigi terbentuk karena sisa makanan yang tidak diambil atau dibersihkan secara efektif saat melakukan sikat gigi.

Jika tidak merawat gigi dengan benar dan di waktu yang tepat atau melakukan kontrol ke dokter gigi, tidak akan dapat mendeteksi lubang gigi.

Sehingga akibat yang dapat terjadi adalah tidak adanya keluhan, namun secara berangsur semakin besar lubang dan menimbulkan rasa sakit.

Rasa sakit yang ditimbulkan saat lubang sudah dalam kondisi yang berat akan dapat mengganggu kualitas hidup.

Sehingga muncul keluhan tidak bisa tidur, migran, tidak bisa makan dan menyebabkan kurangnya nutrisi.

Baca juga: Dokter Bagikan Tips Sikat Gigi yang Benar, Semakin Sering Semakin Bagus?

Baca juga: Waspada, Ini Risiko Minum Teh saat Berbuka Puasa

Jika nutrisi kurang dapat menimbulkan masalah lain.

Tidak hanya masalah giginya saja, bisa timbul sariawan, semakin stres dan pada akhirnya tidak fokus dalam bekerja.

Kondisi ini akan merambat ke hal-hal lain yang mempengaruhi kualitas hidup orang tersebut.

Selain berlaku untuk orang dewasa, hal ini juga berlaku bagi anak-anak.

Penjelasan Dokter Gigi, drg. Angela Bunga S. yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE edisi 09 Maret 2021.

(TribunHealth.com/Dhiyanti)

Berita lain tentang kesehatan ada di sini.