"Misalnya TBC yang menyerang pada kulit, kemudian kulit tersebut tersentuh orang lain, maka orang yang menyentuh itu bisa tertular," terang dr. Pad Dilangga.
Penyakit TBC memiliki tingkat penularan sebesar 90 persen dan tertular melalui udara.
"Sehingga bagi para penderita TBC tidak boleh batuk sembarangan dan tidak boleh membuang dahak sembarangan supaya tidak menulari orang lain," ungkap dr. Pad Dilangga.
Baca juga: Mengenal Penyakit Sindrom Karpal Tunnel atau Carpal Tunnel Syndrom (CTS) dan Gejala-gejalanya
Baca juga: Dok, Bagaimana Cara untuk Mengantisipasi Penularan Infeksi Paru-paru?
Berikut gejala penyakit TBC yang menyerang paru-paru :
- Batuk lebih dari 2 minggu
- Sesak
- Tidak napsu makan
- Berat badan menurun
- Badan panas dingin
- Batuk darah
- Nyeri dada
"Jika TBC menyerang pada organ lain biasanya tidak disertai batuk, namun gejala lainnya selain batuk akan muncul," terang dr. Pad Dilangga.
TBC yang menyerang pada otak dapat menimbulkan gejala seperti, kesadaran penderita menurun, dan panas yang sangat tinggi.
TBC menyerang pencernaan gejala yang timbul adalah diare dan nyeri perut.
Sedangkan, TBC menyerang pada kulit maka kulit tersebut akan mengalami bercak-bercak kemerahan.
Baca juga: Memiliki Riwayat TBC, Apakah Boleh Vaksin Covid-19 Dok?
Baca juga: Mengenal Anafilaktik setelah Vaksin Covid-19
Tetapi, TBC paling banyak menyerang pada paru-paru dengan gejala yang sangat terlihat yaitu batuk lebih dari 2 minggu.
"TBC ada juga yang tidak bergejala, jadi apabila ada anggota keluarga yang terkena TBC, sebaiknya anggota keluarga lainnya melakukan screening untuk mengantisipasinya," ungkap dr. Pad Dilangga.
Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mengetahui penyakit TBC:
- Pemeriksaan dahak
- Melakukan rontgen paru-paru