Namun ada sebagian orang yang membutuhkan waktu lebih lama.
Jika kondisi ini berlangsung hingga 2-3 bulan akan menjadikan seorang ibu depresi.
Hal ini menjadikan kualitas sang ibu terganggu.
Sehingga sangat dianjurkan untuk konsultasi ke psikolog jika kondisi ini belum berakhir.
Biasanya orang yang depresi, reaksinya akan masuk ke dalam dirinya.
Keputus asaan, kegalauan, dan kemurungan ada di dalam dirinya.
Agresi di tunjukkan untuk diri sendiri, bukan kepada sang bayi.
Lantas, apa yang bisa dilakukan keluarga untuk membantu ibu yang baru melahirkan?
Menunjukkan rasa empati yang tercermin di dalam perilaku.
Dengan cara membantu sang ibu mengurus bayi agar sang ibu dapat beristirahat.
Sehingga sang ibu tidak merasa sendirian.
Baca juga: Ada Dua Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir, Kenali Gejala-gejalanya
Baca juga: Kenali Masalah Pertumbuhan Kaki pada Bayi dan Anak Agar Tak Ada Kelainan Bentuk
Efek yang ditimbulkan dari sindrom baby blues adalah kegalauan, kesedihan, murung, rasa tidak kompeten untuk bisa menjadi ibu yang sempurna.
Karena saat ini perempuan tidak hanya menginginkan seorang bayi, namun juga mengupayakan kesempurnaan sebagai seorang ibu.
Rasa tersebut dapat menghantuinya.
Yang dibutuhkan perempuan pasca melahirkan adalah orang yang mampu berempati.
Selain itu, tubuh ibu pasca melahirkan membutuhkan asupan nutrisi yang baik.
Tubuhnya harus fit, jiwanya jadi kuat.
Sehebat-hebatnya perempuan mensugesti dirinya, mengkondisikan dirinya untuk menjadi ibu yang hebat ternyata perempuan sangat membutuhkan suami untuk membuat dia yakin bahwa dia dicintai dan dia ibu yang baik untuk anaknya.
Sehingga peran suami sangat penting dalam menyembuhkan baby blues.
Baca juga: Dok, Apakah Teknik Bedong Pada Bayi Mempengaruhi Bentuk Kaki?
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang kesehatan ada di sini