Karena beberapa orang menyikat gigi dengan bulu sikat yang tidak keras tidak puas.
"Sikat gigi yang terlalu keras dan menyikat gigi dengan cara yang tidak tepat akan menyebabkan gigi abrasi," ungkap drg Arifah Hariadi.
Gigi yang mengalami abrasi akan membuat gigi menjadi sensitif.
Baca juga: Risiko Gigi Tanggal Akibat dari Periodontitis, Berikut Beberapa Penyebabnya
Baca juga: Sudah Lakukan Pembersihan tapi Karang Gigi Muncul Kembali? Ini Tips Dokter untuk Mengatasinya
"Menyikat gigi dengan keras dan menggunakan tekanan yang keras, akan ada efek pada giginya."
"Maka dari itu, menyikat gigi menggunakan sikat gigi yang soft atau extra soft sudah cukup asalkan menyikat gigi dengan benar," terang drg Arifah Hariadi.
Kapan harus menganti sikat gigi?
Baca juga: Bagaimana Tahapan Kunjungan ke Dokter Gigi saat Pandemi?
"Ciri-ciri yang paling gampang untuk mengganti sikat gigi adalah ketika sikat gigi sudah memiliki bulu sikat yang jelek, bulu sudah tidak halus lagi dan bulu sikat mekar," ungkap drg Arifah Hariadi.
Tetapi mengganti sikat gigi paling baik dilakukan dalam waktu 3 bulan sekali.
"Mengganti sikat gigi jangan menunggu sampai bulu sikatnya rusak dan mekar, tetapi lakukan pada saat 3 bulan sekali," lanjut drg Arifah Hariadi.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma Rahmasari)
Baca juga: Memahami Masalah Gigi Hitam pada Anak Bersama Dokter Gigi drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Baca juga: Mengatasi Trauma Anak Terhadap Dokter Gigi Bersama Dokter Gigi drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Baca juga: Mengenali Penyebab Gigi Maju atau Gigi Tonggos Menurut Medis