Mekanisme serupa juga terjadi pada gigi yang sensitif karena berlubang.
"Hanya saja, pada gigi berlubang tubuli dentinnya itu terbuka karena lubangnya."
"Kalau lubangnya sudah terlalu dalam, tubuli dentin terbuka, maka gigi menjadi sensitif," jelasnya.
Baca juga: Bruxism Bisa Disebabkan oleh Masalah Psikologis, Simak Tips Dokter Gigi untuk Mengatasinya
Baca juga: Ini Tips Agar Mendapatkan Gigi Sehat hingga Usia Tua
Sementara yang bukan karena gigi berlubang, rata-rata ngilunya terletak di leher gigi.
"Karena di leher gigi itu bisa jadi tubulus dentinnya terbuka karena kita menyikat gigi terlalu kencang."
"Atau gusinya terlalu turun. Kalau gusinya udah turun, ada area yang bisa menyebabkan tubulus dentin terbuka, akhirnya menjadi sensitif."
Kemudian, drg Sri Pamungkas menjelaskan lebih lanjut soal penyebab gigi sensitif.
Pertama adalah kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras.
Tindakan tersebut ternyata bisa berdampak buruk, yakni terbukanya tubuli dentin.
Kedua, gigi sensitif bisa terjadi akibat gusi yang turun.
Baca juga: Ketika Mengalami Bruxism, Lebih Baik ke Psikolog atau Dokter Gigi Dulu?
Baca juga: Ini Fakta Mengenai Gigi Sensitif yang Perlu Diketahui
Termasuk setelah dilakukan pembersihan karang gigi.
Pasalnya gigi yang terbiasa tertutup karang, kini menjadi terbuka.
Hal itu membuat gigi menjadi lebih peka terhadap rangsangan luar.
Selain itu, gigi sensitif bisa terjadi akibat berbagai tindakan medis, mulai dari bleaching hingga kemoterapi.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)