Dokter Bantah Hipotensi Bisa Terjadi karena Faktor Genetik, Jelaskan Beberapa Penyebab Sebenarnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ILUSTRASI Tekanan darah rendah

"Itu sebabnya mengapa kalau kita kurang cairan bisa pingsan," jelas dr Tan.

"Misalnya kalau kita lagi sai dan tawaf tu, itu kan panas sekali di tanah Arab. Misal lagi main kasti, ngga cukup minum, lagi bulan puasa, tiba-tiba tung (pingsan). Ya kan?"

"Tentu saja pendarahan. Dengan pendarahan itu keluarnya darah dari pembuluh darah menyebabkan tekanan di dalam darah menjadi menurun," ungkapnya.

"Lalu kekurangan nutrisi juga bisa. Biasanya karena defisiensi viramin B12, asalm folat, zat besi. Karena apa? Karena zat besi ini juga dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah."

Kemudian, hipotensi juga terjadi pada ibu hamil.

Baca juga: Viral Diet Tanpa Konsumsi Sayur, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

"Lalu pada kehamilan juga. Nah, itu sebabnya kenapa banyak ibu-ibu yang sednag hamil itu tiba-tiba suka nggliyeng, suka pusing tahu-tahu lemas sendiri."

"Nah masalah katup. Katup jantung, serangan jantung, gagal jantung, itu sudah pasti. Jadi gangguan pada jantunya sendiri," kata dr Tan.

"Lalu sekali lagi yang saya katakan tadi, masalah hormonal, terutama hormon tiroid."

"Kalau kekurangan hormon kelenajr gondok tentu risikonya tekanan darah kita akan turun."

Baca juga: Medical Sexologist Ungkap 70 Persen Wanita Indonesia Tak Pernah Capai Orgasme, Kuncinya Posisi Ini

Baca juga: Bicara Soal Pria Bertubuh Atletis tapi Tak Bugar di Ranjang, Medical Sexologist: Masalahnya Satu

"Lalu penggunaan obat-obatan, termasuk misalnya menggunakan diuretik. Lalu ada beberapa obat jantung, alfa blocker, beta blocker, obat parkinson, antidepresan."

"...Dan nah ini juga. Obat buat disfungsi ereksi. Nah jadi jangan main-main kalau yang punya masalah yang satu itu."

"Yang terakhir adalah infeksi dan syok anafilaktik. Kita tahu pada orang-orang yang syok karena alergi, kacang, asma, atau alergi yang sifatnya sangat-sangat berat. Maka itu kita sebut sebagai anafilaktik," pungkasnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)