Suplemen Bukan Obat untuk Tingkatkan Imunitas, Dokter: Berbahaya Jika Kelebihan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi suplemen

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang menilai suplemen sebagai obat untuk meningkatkan imunitas.

Tapi apakah benar demikian?

Menjawab persoalan itu, dokter ahli gizi dr Tan Shot Yen tegas menjawab tidak benar.

"Nah kalau seandainya berasa anda lebih segar segala macam, bisa jadi itu sugesti. Hati-hati, sugesti ya."

"Itu yang pertama. Yang kedua, nah yang kita takutkan sekarang adalah banyak publik nih banyak awam lalu main dokter-dokteran. Nah dia tidak mengetahui badan dia sebetulnya butuh berapa banyak."

"Sementara yang dijual di pasaran itujor-joran ratusan, ribuan, miligramnya nya seperti itu itungannya. 500, 100 dan sebagainya."

Padahal vitamin-vitamin yang larut dalam air akan dibuang melalui urine jika kebanyakan.

Baca juga: Mengenal 4 Derajat Ereksi Pria dari Sudut Pandang Medis, Paling Top Seperti Mentimun

Ilustrasi suplemen (pixabay.com)

Hal itu menjadikan uang yang dikeluarkan untuk membeli suplemen hanya sia-sia jika melebihi kebutuhan.

Yang lebih berbahaya adalah mengkonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dalam jumlah berlebih.

"Nah yang lebih repot adalah vitamin yang larut dalam lemak, A, D, E, dan K."

Jika asupan vitamin tersebut kelebihan, maka akan ditimbun dalam lemak.

"Itu sebabnya A, D, E, K itu ga bisa main-main."

Orang Sehat Tak Perlu Suplemen

Ilustrasi suplemen (pixabay.com)

Baca juga: Tips Dokter Biar Perut Tak Begah Saat Buka Puasa Ramadhan, Jangan Langsung Makan Besar

Baca juga: Medical Sexologist Bagikan Tips Hentikan Kebiasaan Onani, Benar-benar Bisa Sebabkan Ejakulasi Dini?

Diberitakan sebelumnya, orang sehat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi dari makanan sehari-hari.

Hal itu dikatakan dr Tan Shot Yen dalam program Malam Minggu Sehat, yang tayang di YouTube Tribunnews.com.

dr Tan tak menampik suplemen diperlukan apa bila kebutuhannya memang kurang.

"(Suplemen) artinya sesuatu yang kita tambahkan sesuatu yang kita imbuhkan, karena apa? Karena kebutuhannya kurang."

Kendati demikian, pemahaman terkait suplemen ini terkadang menjadi salah kaprah karena simpang siurnya informasi.

Nah yang menjadi menarik adalah suplementasi ini menjadi barang-barang seksi ini, barang yang amat laris manis ya di zaman pandemi."

"Karena apa? Karena ya banyak informasi simpang-siur gitu loh, tandasnya."

Ilustrasi buah sebagai sumber vitamin alami (pixabay.com)
Halaman
12