TRIBUNHEALTH.COM - Kendati memasuki puncak musim kemarau, beberapa wilayah di Indonesia justru diguyur hujan selama beberapa hari belakangan.
Melansir Kompas.tv, BMKG memang menyebutkan bahwa sebagian wilayah Indonesia saat ini mengalami kemarau basah.
Ini merupakan kondisi ketika hujan masih turun, meski telah memasuki musim kemarau.
Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025, diikuti masa transisi (pancaroba) pada September–November, dan musim hujan mulai Desember 2025 hingga Februari 2026.
BMKG menjelaskan, kemarau basah disebabkan oleh dinamika atmosfer regional dan global, seperti suhu muka laut yang hangat, angin monsun aktif, serta La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.
Kemarau basah memberikan tantangan tersendiri terhadap kesehatan.
Health Management Specialist di Corporate HR Kompas Gramedia, Dr. Santi, mengatakan bahwa perubahan suhu dan kelembaban udara dapat memicu banyaknya gangguan kesehatan.
“Saat pancaroba daya tahan tubuh secara normal akan cenderung sedikit melemah,” ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis (10/7/2025).
Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari daya tahan tubuh yang melemah, lingkungan yang kurang bersih, hingga pola hidup yang buruk.
Untungnya, penularan penyakit bisa dicegah dan diminimalisir dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini tips yang dapat dilakukan:
1. Menjaga kebersihan

Pastikan Anda mandi setiap hari, potong kuku, dan cuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum makan atau memasak.
Kebersihan pribadi merupakan langkah pertama dalam melindungi tubuh dari berbagai jenis infeksi, baik dari virus, bakteri, maupun jamur.
2. Jaga kebersihan lingkungan
Lingkungan yang lembap mendorong pertumbuhan jamur, bakteri, dan hama.
Pastikan drainase yang baik, jaga sepatu dan pakaian tetap kering, dan disinfeksi lantai secara teratur untuk mencegah infeksi dan alergi.
Baca juga: 5 Tips Menekan Keinginan Makan dan Minum Manis, Awali Hari dengan Sarapan Kaya Protein dan Serat
3. Hindari hujan-hujanan
Sebisa mungkin, hindari hujan-hujanan secara langsung.
Ini dapat menurunkan suhu tubuh dan membuat Anda rentan terhadap flu atau pilek.
Selalu bawa payung atau jas hujan, dan segera ganti pakaian kering jika basah kuyup.
4. Hindari genangan air
Nyamuk penyebar penyakit seperti demam berdarah dan malaria dapat berkembang biak di genangan air.
Pastikan tidak ada genangan air di pot bunga, atau tempat terbuka lainnya di dekat rumah Anda.

5. Gunakan kelambu
Masih soal nyamuk, gunakan kelambu untuk mencegah terjadinya gigitan nyamuk.
Kabar baiknya, tidur dengan kelambu dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit yang ditularkan nyamuk.
Selain itu, kenakan pakaian berlengan panjang saat keluar rumah saat senja atau fajar.
6. Masak makanan sendiri
Jajanan kaki lima dan camilan pinggir jalan mungkin menggoda, tetapi sangat berisiko selama musim hujan karena kemungkinan terkontaminasi.
Pastikan Anda mengonsumsi makanan segar, panas, dan masakan rumahan, serta mencuci sayuran hingga bersih sebelum dimasak.
Baca juga: 6 Tips Menjaga Tulang Anak, Dukung Tumbuh Kembang dan Cegah Penyakit Tulang Saat Dewasa
7. Perhatikan gejala
Jika Anda merasa tidak sehat, baik itu demam ringan, sakit perut, nyeri badan, atau batuk, jangan abaikan.
Diagnosis dini dapat mencegah komplikasi, terutama pada penyakit seperti demam berdarah, tifus, atau infeksi virus.
(TribunHealth.com)