TRIBUNHEALTH.COM - Keterlambatan tumbuh kembang anak adalah hal yang perlu menjadi perhatian orang tua.
Jika dibiarkan begitu saja, hal ini dapat mengganggu pencapaian tumbuh kembang si kecil pada tahap berikutnya.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk periksa ke dokter spesialis anak terkait keterlambatan tumbuh kembang si kecil?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr. Aisya Fikritama, Sp.A ketika menjadi narasumber Momspiration.
Berikut ini jawaban dr. Aisya Fikritama, Sp.A dalam kutipan langsung:
Baca juga: Memberikan Pujian untuk Ibu Baru, Apakah Bisa Jadi Dukungan Emosional dan Cegah Baby Blues?

"Jadi, tadi ya, ada tonggak milestone yang harus dicapai.
Misalnya tadi umurnya 2 tahun, harusnya udah ceriwis, udah bisa ngomong 2 kata atau bahkan bercerita, itu belum bisa.
Atau kita kerucutkan lagi ke usia 1 tahun, papa mama belum keluar sama sekali, ngomong aja belum keluar, ngoceh-ngoceh aja belum keluar.
Itu juga kalau misalnya dibawa ke dokter lebih awal, itu lebih bagus.
Karena semakin dini deteksinya, maka semakin dini juga intervensinya, maka outcome-nya akan lebih bagus gitu.
Karena perkembangan otak anak yang paling esensial, yang paling signifikan—itu terjadi di 2 tahun pertama kehidupan.
Sering denger ya, 1000 HPK sejak dalam kandungan sampai usianya 2 tahun, karena volume otaknya 80 persen, nanti berkembang 90% sampai usia 8 tahun, 9 tahun.
Jadi, sebisa mungkin di usia balita nih terutama.
Jadi, jangan kalau udah kelewat, ya memang ya udah gak seoptimal kalau kita temukan di saat golden period."
Simak penjelasan lengkap dr. Aisya Fikritama, Sp.A dalam Momspiration 'Waspada Red Flag Tumbuh Kembang Anak Sesuai Usianya' di tayangan YouTube berikut ini.
(TribunHealth.com)