TRIBUNHEALTH.COM - Gigi berlubang (dental karies) merupakan kondisi dimana permukaan gigi berlubang atau rusak.
Kondisi rusaknya lapisan gigi (enamel) disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam mulut.
Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan sisa makan yang tidak segera dibersihkan.
Sehingga bakteri yang berada di dalam mulut mengubah sisa makanan tersebut menjadi asam dan asam tersebut yang akan mengikis permukaan gigi.
Setiap orang memiliki resiko gigi berlubang yang bermacam-macam tergantung dengan pola hidup masing-masing.
Gigi berlubang bisa dialami oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.
Baca juga: Pinggang Sakit saat Hamil? Ketahui 8 Faktor Penyebabnya

Gejala gigi berlubang ditandai dengan munculnya titik putih pada gigi.
Hal tersebut menandakan lapisan gigi yang mulai terkikis dan jika dibiarkan secara terus menerus akan berubah menjadi hitam dan warna hitam tersebut yang disebut dengan karies gigi.
Membahas perihal gigi berlubang, ada pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Gigi.
Pertanyaan:
Dok, apakah gigi berlubang selalu disertai dengan rasa sakit?
Anis, Jember.
Jawaban dokter:
drg. Jasson Tannes, S.K.G, M.M., yang merupakan Doker Gigi dari Klinik Gigi Dental Inc Jakarta Barat menjawab:
Gigi terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
1. Enamel atau lapisan gigi paling luar yang berwarna putih
Apabila kerusakan gigi baru mencapai enamel biasanya pasien tidak merasa sakit, dan kerusakan pada tahap ini cenderung disepelekan oleh pasien.
2. Dentin
Jika lubang kecil di enamel gigi tidak segera ditangani maka lubang akan membesar hingga lapisan dentin.
Pada lapisan ini pasien akan mulai merasa ngilu karena pada lapisan ini dentin mulai terdapat serabut syaraf.
3. Pulpa
Jika sakit gigi semakin parah, kerusakan akan sampai ke ruang pulpa.
Lubang gigi akan terasa sakit karena sudah menyerang syaraf gigi.
Pada fase ini lubang gigi tidak bisa langsung ditambal karena sudah menyerang bagian syaraf.
Untuk penanganannya harus dibersihkan terlebih dahulu rongga syarafnya agar tidak terjadi infeksi, diberikan obat untuk membunuh bakterinya, diberikan bahan pengisi dan selanjutnya baru bisa ditambal.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Apakah PPOK Bisa Disembuhkan? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Paru