Breaking News:

Apakah ‘Ejakulasi di Luar’ Bisa Diandalkan Sebagai Metode KB Alami? Pertimbangkan 3 Hal Ini

Berikut ini pertimbangan mengenai ejakulasi di luar vagina untuk mengontrol jarak kehamilan, bisa jadi KB alami?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi ejakulasi di luar vagina sebagai KB alami 

TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi di luar vagina sudah lama dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatur jarak kehamilan dalam rumah tangga.

Istilah ini merujuk pada cara dimana suami mengeluarkan penis dari vagina dan ejakulasi di luar organ genital istri saat berhubungan.

Dengan demikian, diharapkan tidak ada sperma yang masuk ke organ reproduksi istri.

Namun apakah metode ini bisa diandalkan?

Bukan pilihan terbaik

Ilustrasi berhubungan suami istri
Ilustrasi berhubungan suami istri (pixabay.com)

TribunHealth.com pernah melansir keterangan Dr. Sue Mann, konsultan kesehatan seksual dan reproduksi dan ahli medis kesehatan reproduksi di Public Health England, dari Medical News Today.

Ia mengatakan bahwa metode ini bukan cara terbaik untuk mencegah kehamilan.

“Metode penarikan (coitus interruptus) bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan,” kata Dr. Mann.

Ketika digunakan secara akurat, ini dapat mengurangi risiko kehamilan.

Namun tak ada yang bisa menjamin akurasinya ketika pasangan sedang menikmati hubungan.

Baca juga: 4 Alasan Tempe Cocok untuk Menu Makan si Kecil, Jadi Selingan agar Anak Tak Bosan Protein Hewani

2 dari 3 halaman

Cairan precum bisa mengandung sperma

Saat berhubunan, pria juga mengeluarkan cairan praejakulasi atau precum, yang masih berpotensi menyebabkan kehamilan.

Cairan ini sebagian besar adalah pelumas, tetapi juga dapat mengandung sperma.

Apalagi cairan precum keluar tanpa bisa dikontrol dan kendalikan, berbeda dengan ejakulasi.

Ini menyebabkan masuknya sperma ke organ reproduksi istri tanpa disadari.

Penelitian

ilustrasi wanita yang mengalami penurunan hasrat seksual
ilustrasi wanita yang mengalami penurunan hasrat seksual (pexels.com)

Medical News Today merujuk satu penelitian dimana para ilmuwan memeriksa sampel pra-ejakulasi dari 27 peserta.

Setiap relawan menyediakan maksimal lima sampel.

Menariknya, para peneliti menemukan sperma di semua atau tidak sama sekali dari sampel mereka.

Dengan kata lain, beberapa orang cenderung memiliki sperma sebelum ejakulasi, sementara yang lain tidak.

3 dari 3 halaman

Para penulis menyimpulkan:

“Kondom harus terus digunakan sejak saat pertama kontak genital, meskipun mungkin beberapa pria, yang kemungkinan kecilnya mengeluarkan spermatozoa dalam cairan pra-ejakulasi mereka, mampu mempraktikkan coitus interruptus lebih berhasil daripada yang lain.”

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
EjakulasiEjakulasi di LuarKB alamiKehamilan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved