TRIBUNHEALTH.COM - Batuk merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi.
Kendati demikian, bukan berarti batuk bisa dianggap remeh, terlebih lagi jika terjadi pada anak.
Selain flu, ada banyak penyebab batuk pada anak, termasuk kondisi yang lebih serius.
Melansir Healthline, berikut ini penyebab batuk pada anak.
Flu

Ada lebih dari 200 virus flu yang dapat menyerang bayi.
Virus-virus tersebut menyebabkan hidung tersumbat, bersin, demam, dan batuk.
Penanganannya meliputi menjaga bayi Anda tetap nyaman dan menggunakan obat bebas untuk mengatasi demam dan nyeri.
Tanda-tanda flu pada bayi meliputi:
- demam
- menggigil
- nyeri tubuh dan sakit kepala
- sakit tenggorokan
- hidung tersumbat
- batuk kering.
Selain pengobatan medis, istirahat serta asupan cairan yang cukup akan membantu kesembuhan.
Baca juga: Bayi yang Mengalami Mata Juling, Mungkinkah Dilakukan Operasi Dok?
Pneumonia
Pilek, flu, atau penyakit lain dapat berkembang menjadi pneumonia.
Bayi bisa tertular dari anak atau orang dewasa lain yang mengidap pneumonia.
Ciri batuk pneumonia adalah produktif, artinya menghasilkan lendir, dan dapat terasa nyeri.
Bayi mungkin juga mengalami demam, kelelahan, dan muntah atau diare.
Penanganannya mungkin melibatkan antibiotik, cairan tambahan, dan istirahat.

Asma
Virus merupakan pemicu paling umum dari episode asma pada bayi berusia 6 bulan ke bawah.
Batuknya terus-menerus dan dapat disertai dengan mengi dan napas yang berlebihan, yang dapat menyebabkan lubang hidung melebar atau kulit terhisap di antara tulang rusuk.
Tanda-tanda lainnya meliputi:
- napas cepat
- kesulitan mengisap atau makan
- kelelahan
- warna pucat atau biru.
Baca juga: Apa Itu Khitan pada Anak serta Manfaatnya? Simak Penjelasan Dokter Bedah Berikut Ini
Alergi
Bayi juga dapat memiliki alergi terhadap makanan atau zat tertentu atau bahkan alergi musiman.
Gejalanya berbeda dengan gejala yang berhubungan dengan pilek dan flu karena gejalanya dipicu oleh paparan alergen.
Batuk bisa jadi merupakan gejala alergi, tetapi gejalanya tidak seumum gejala pilek.
Perbedaan utamanya adalah alergi tidak menyebabkan demam, nyeri, dan sakit, dan jarang menyebabkan sakit tenggorokan.

Refluks dan asam lambung
Apakah bayi Anda sering muntah, berat badannya turun, atau rewel selama atau setelah menyusu?
Mungkin itu refluks.
Batuk dengan refluks biasanya kronis, karena aliran balik isi lambung dan asam yang konsisten.
Beberapa bayi sembuh dari refluks seiring berjalannya waktu, tetapi yang lain mungkin memerlukan pengobatan atau perawatan lain untuk sembuh.
(TribunHealth.com)