TRIBUNHEALTH.COM - Selenium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Meski hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, fungsi selenium tidak bisa dipandang sebelah mata.
Selenium berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, mengatur fungsi tiroid, dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif melalui sifat antioksidannya, seperti dilansir kanal kesehatan NDTV.
Mineral ini dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti ikan, daging sapi, telur, makanan laut, kacang tanah, hingga daging ayam.
Berikut ini uraian manfaat selenium untuk kesehatan.
1. Meningkatkan kesehatan jantung
Selenium membantu melindungi jantung dengan mengurangi peradangan dan mencegah oksidasi kolesterol LDL (jahat), yang merupakan faktor utama dalam perkembangan aterosklerosis (penyumbatan arteri).
Penelitian juga menunjukkan bahwa selenium meningkatkan aliran darah dan mengatur tekanan darah dengan mendukung aktivitas oksida nitrat, yang merelaksasi pembuluh darah.
2. Perlindungan antioksidan yang kuat
Selenium merupakan komponen glutathione peroksidase, salah satu enzim antioksidan terpenting dalam tubuh.
Stres oksidatif yang lebih rendah mengurangi risiko kerusakan sel, penuaan, dan penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.
Baca juga: 10 Makanan Tidak Sehat yang Harus Mulai Dikurangi dari Sekarang, Cegah Terjadinya Penyakit Kronis
3. Mendukung fungsi tiroid
Kelenjar tiroid memiliki konsentrasi selenium tertinggi dalam tubuh manusia. Selenium sangat penting untuk produksi dan pengaturan hormon tiroid.
Tiroid yang sehat mengatur metabolisme, kadar energi, dan suhu tubuh.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Selenium meningkatkan respons imun dengan meningkatkan produksi sel darah putih dan mendukung aktivitas sel imun seperti sel T.
Selenium juga membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih efektif, sehingga bermanfaat untuk mengurangi risiko dan tingkat keparahan infeksi virus seperti influenza, dan bahkan berpotensi membantu pemulihan dari penyakit.
5. Melawan peradangan
Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit, termasuk radang sendi, penyakit kardiovaskular, dan gangguan autoimun.
Selenium mengurangi penanda peradangan.
Dengan demikian, selenium dapat meredakan gejala penyakit peradangan kronis dan mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan secara menyeluruh.
6. Meningkatkan fungsi otak
Selenium mendukung kesehatan kognitif dengan mengurangi kerusakan oksidatif di otak.
Sifat antioksidannya melindungi neuron dari kerusakan radikal bebas, sehingga berpotensi menurunkan risiko penurunan kognitif terkait usia, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
7. Meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita
Pada pria, selenium mendukung produksi dan pergerakan sperma, yang sangat penting untuk kesuburan.
Pada wanita, selenium mendukung kesehatan folikel dan perkembangan sel telur yang baik, dan dapat membantu menjaga kehamilan yang sehat dengan mendukung fungsi tiroid dan mengurangi risiko keguguran.
Baca juga: 7 Rekomendasi Sunscreen untuk Anak, Bantu Lindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari
8. Mendukung proses detoksifikasi
Selenium berperan dalam detoksifikasi logam berat dan senyawa berbahaya dalam tubuh.
Selenium mengikat racun seperti merkuri dan membantu mengeluarkannya dengan aman, mengurangi efek merusaknya pada otak, hati, dan ginjal.
9. Mengurangi risiko kanker tertentu
Dengan meningkatkan pertahanan antioksidan dan memperbaiki perbaikan DNA, selenium membantu mencegah mutasi dan pertumbuhan sel kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan selenium yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko kanker seperti kanker prostat, paru-paru, kolorektal, dan kandung kemih.
10. Mendukung kesehatan kulit dan rambut
Selenium berperan untuk menjaga kesehatan kulit dengan melindunginya dari kerusakan akibat sinar UV dan memperlambat proses penuaan.
Selenium membantu menjaga elastisitas kulit, mengurangi munculnya garis-garis halus, dan dapat membantu mengatasi kondisi seperti jerawat dan eksim.
(TribunHealth.com)