Breaking News:

4 Gejala Resistensi Insulin pada Anak, Ubah Gaya Hidup sebelum Berkembang Jadi Diabetes

Meski kerap dialami orang dewasa, resistensi insulin juga bisa terjadi pada anak-anak dan memicu diabetes tipe 2

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi diabetes pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Resistensi insulin merupakan kondisi medis ketika sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespon insulin dengan benar.

Sebagai informasi, insulin merupakan hormon yang membantu mengatur kadar gula darah.

Akibatnya, pankreas memproduksi lebih banyak insulin dari biasanya untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

Seiring bertambahnya waktu tubuh tetap kesulitan mengatur keseimbangan insulin dan kadar gula darah.

Akibatnya kadar gula dalam darah menjadi tinggi dan bisa memicu diabetes.

Selain orang dewasa, anak-anak juga tidak luput dari resistensi insulin.

Penyebab

Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis
Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis (pixabay.com)

Melansir kanal kesehatan India TV News, resistensi insulin pada anak-anak dapat dipicu oleh berbagai faktor. 

Faktor-faktor tersebut dapat mencakup konsumsi makanan yang tinggi gula, makanan olahan atau kemasan, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, pilihan makanan yang tidak sehat, dan bahkan faktor genetik.

Jika resistensi insulin tidak ditangani sejak dini, hal tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan metabolisme, ketidakseimbangan hormon, dan kerusakan parah pada organ vital seperti hati atau jantung.

2 dari 4 halaman

Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk mendeteksi resistensi insulin sejak dini dengan mengenali tanda-tanda utamanya sebelum berubah menjadi kondisi kesehatan yang serius.

Baca juga: 7 Manfaat Rutin Makan Buah Anggur, Kandungan Vitamin C-nya Memperkuat Kekebalan Tubuh

Tanda resistensi insulin pada anak

1. Sering lapar

Anak-anak dengan resistensi insulin dapat memiliki keinginan untuk terus-menerus makan sesuatu meskipun mereka sudah kenyang.

Mereka mungkin memiliki keinginan untuk makan makanan manis sepanjang waktu.

Hal ini sebagian besar terjadi karena energi tiba-tiba turun saat sel-sel tidak dapat menyerap glukosa dengan baik.

Keinginan yang tidak sehat ini dapat memperburuk resistensi insulin mereka.

ilustrasi anak yang sedang melakukan pemeriksaan diabetes melitus
ilustrasi anak yang sedang melakukan pemeriksaan diabetes melitus (freepik.com)

2. Bercak-bercak gelap pada kulit

Bercak-bercak gelap pada kulit ini juga dikenal sebagai Akantosis Nigrikans.

Bercak-bercak gelap dan lembut ini lebih terlihat di leher, ketiak, atau siku.

3 dari 4 halaman

Hal ini dapat terjadi karena kelebihan insulin dalam tubuh dan memengaruhi pigmentasi kulit.

Hal ini sering kali merupakan tanda awal resistensi insulin dan tidak boleh diabaikan atau diobati di rumah dengan pengobatan alami.

Selalu konsultasikan dengan dokter segera untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca juga: Bolehkan Orang yang Diet Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Saat Buka Puasa?

3. Kesulitan berkonsentrasi atau kabut otak

Kadar insulin yang tinggi dalam tubuh dapat memengaruhi fungsi otak.

Hal ini dapat mempersulit anak-anak Anda untuk fokus pada pekerjaan sekolah atau tugas sehari-hari.

Mereka mungkin sering kesulitan memperhatikan atau mencoba mengingat sesuatu.

Hal ini dapat berdampak besar pada prestasi akademis dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

4. Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung

Fluktuasi kadar gula darah yang tiba-tiba dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, mudah marah, dan bahkan perasaan cemas.

4 dari 4 halaman

Anak-anak dapat menjadi sangat frustrasi, rewel, atau mengalami ledakan emosi yang sering kali dikaitkan dengan kadar glukosa yang tidak stabil.

Selanjutnya
Tags:
Resistensi Insulingula darahdiabetes
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved