TRIBUNHEALTH.COM - Generasi Alpha merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024.
Generasi Alpha lahir di era perkembangan teknologi yang pesat, sehingga tidak mengherankan jika mereka sangat akrab dengan kecanggihan teknologi.
Namun, hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial, karena dapat mengurangi rasa empati dan simpati terhadap orang lain serta banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget.
Peran orang tua sangat penting dalam menumbuhkan empati dan simpati, di mana interaksi sosial berkurang akibat ketergantungan pada teknologi.
Baca juga: Apa Saja Ciri-ciri dari Psikosomatis Pak Adib? Simak Penjelasan Psikolog
Pertanyaan :
"Bu, pendekatan seperti apa yang efektif dalam mengajarkan nilai sosial dan empati kepada anak-anak di era digital saat ini?"
Nadia, Surabaya
Psikolog Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi menjawab:
"Kunci utamanya adalah komunikasi dan bonding.
Jika diterapkan sejak kecil, anak-anak akan lebih mudah menerima nasihat dan mendengarkan orang tua.
Sebaliknya, tanpa keduanya, pendekatan terhadap anak akan lebih sulit."
Psikolog Indra juga menjelaskan dengan memberikan aturan kepada anak seperti membatasi penggunaan gadget dan diberikan konsekuensi jika melanggar aturan.
Generasi Alpha perlu diajarkan tentang konsekuensi dan diberikan tantangan, sehingga mereka dapat dihargai atas usaha dan keberhasilannya.
Baca juga: Psikolog Indra Ungkap Pentingnya Mengajarkan Anak Mengambil Risiko dan Belajar dari Kesalahan
"Saat jalan-jalan, kita bisa menjelaskan kejadian yang dilihat anak secara langsung. Generasi Alpha lebih cepat menyerap informasi dari pengalaman nyata, sehingga tak perlu terus-menerus memberi nasihat agar mereka tidak bosan."
Ternyata, peran orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap dan kepribadian anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu berkualitas guna mengobrol, berbagi cerita, dan memahami perasaan serta pemikiran anak.
Dengan komunikasi yang baik, hubungan antara orang tua dan anak akan semakin erat, sehingga nilai-nilai sosial dan empati dapat ditanamkan dengan lebih efektif.
Profil Psikolog Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi
Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi merupakan seorang psikolog.
Ia lahir di Temanggung, 17 mei 1996.
Indra Kusumawati telah resmi menikah.
Saat ini, Indra Kusumawati tinggal di Perum Sembanwang Bumi Asri Bulu, Temanggung.
Indra Kusumawati menempuh pendidikan S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2015 hingga tahun 2019.
Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, S2 Psikologi Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2019 hingga tahun 2023.
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat
- 2014 : Bakti Pemuda Antar Provinsi penempatan Gorontalo
- 2018: Pengajar Muda Nusantara, Kuala Lumpur Malaysia
Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Ilmiah
- 2022 : Korelasi Antara Stres Akademik, Dukungan Sosial Orangtua, dan Rasa Syukur dengan Psychologycal Well Being Pada Mahasiswa di Masa Pandemi Covid19
(Tribunhealth.com)