TRIBUNHEALTH.COM - Glaukoma merupakan penyakit yang dijuluki sebagai pencuri penglihatan diam-diam.
Pasalnya gejala glaukoma sulit dikenali dan kerap terlewat hingga pada tahap yang sudah parah.
Padahal jika terdeteksi dini, penglihatan masih berpeluang diselamatkan dari penyakit ini.
Kendati demikian, bukan berarti glaukoma tidak bisa dikenali sama sekali.
Melansir Times of India, berikut ini gejala yang perlu diwaspadai.

Penglihatan kabur
Gejala utama yang tidak diperhatikan oleh siapa pun, penglihatan kabur, dapat menandakan kerusakan saraf optik dini akibat tekanan intraokular yang tinggi.
Penglihatan kabur dan pandangan berkabut akut dapat terjadi bersamaan dengan ketidaknyamanan mata, yang menunjukkan kondisi awal glaukoma.
Beberapa pasien mungkin juga melaporkan mata merah yang disertai rasa nyeri di sekitar mata.
Melihat lingkaran cahaya
“Glaukoma dapat dikaitkan dengan perubahan tekanan intraokular, yang juga dapat menyebabkan berbagai alasan seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, terutama dalam kondisi redup," kata Dr. Neeraj Sanduja, MBBS, MS, Dokter Spesialis Mata dan Bedah Mata, Viaan Eye and Retina Centre India.
"Lingkaran berwarna pelangi ini merupakan tanda perubahan tekanan intraokular mata.”
Baca juga: 10 Tips agar Tak Kekurangan Vitamin D Saat Musim Hujan, Tak Cukup Andalkan Matahari karena Mendung
Sering sakit kepala
“Sehubungan dengan kategorisasi, seringnya sakit kepala atau nyeri di sekitar wajah dan mata bisa jadi merupakan indikator kondisi serius," papar Dr. Digvijay Singh, Direktur Noble Eye Care.
Tekanan mata
Segala rasa tidak nyaman atau tekanan pada mata, khususnya pada kasus glaukoma sudut tertutup akut, merupakan hal yang mengkhawatirkan dan memerlukan perawatan medis segera.
Kesulitan dalam cahaya redup
Indikator penting lainnya adalah kesulitan yang nyata dalam beradaptasi dengan cahaya redup atau kaburnya objek yang coba difokuskan.
Pentingnya pemeriksaan

Pemeriksaan mata secara teratur sangat penting untuk menjaga penglihatan, terlepas dari apakah gejala-gejala ini muncul atau tidak.
Kondisi ini dapat diobati dengan obat tetes mata atau terapi laser.
Mereka yang memiliki riwayat keluarga glaukoma, harus dipantau lebih sering.
Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan rutin, misalnya, pengukuran tekanan mata dan pemeriksaan saraf optik.
Intervensi tepat waktu menjanjikan kontrol penglihatan yang lebih baik dan penghapusan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
(TribunHealth.com)