TRIBUNHEALTH.COM - Seringkali kita menjumpai seseorang mengalami biduran.
Biduran ialah ruam kemerahan pada kulit.
Munculnya biduran ini memang disertai keluhan gatal.
Bahkan, seseorang yang mengalami biduran merasa terganggu dan tidak nyaman dengan rasa gatalnya.
Biasanya biduran dialami oleh anak-anak, namun tak menutup kemungkinan orang dewasa pun bisa pula mengalaminya.
Biduran ini apakah bisa terjadi di seluruh tubuh atau hanya di bagian-bagian tertentu seperti yang terpapar sinar matahari dan di bagian itu saja atau bisa merambah ke seluruh tubuh?

Baca juga: 4 Jenis Teh yang Meredakan Batuk dan Pilek Akibat Alergi Polusi Udara
Dokter spesialis kulit, dr. Arieffah menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai biduran.
Beberapa orang pun juga menanyakan biduran terjadi di seluruh tubuh atau hanya di bagian-bagian tertentu saja. Seperti misalnya bagian tubuh yang terpapar oleh sinar matahari.
dr. Arieffah menuturkan bahwa urtikaria ini diklasifikasikan pada urtikaria kontak.
Ia menambahkan, urtikaria kontak bisa terjadi di daerah kontak.
Misalnya saja menggunakan kosmetik tertentu, maka daerah yang diaplikasikan kosmetik itu saja yang terjadi bentol-bentol.
"Jadi ada urtikaria yang salah satu diklasifikasikan pada urtikaria kontak," ujar dr. Arieffah.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Kolesterol Jahat Sudah Menumpuk di Pembuluh Darah, Jangan Abaikan Ya
"Nah, urtikaria kontak ini bisa di daerah yang benar-benar eksklusif di daerah kontak. Misalnya nih, pakai kosmetik tertentu. Jadi di daerah yang diaplikasi krim tertentu atau kosmetik tertentu aja yang bentol-bentol."
Lanjut, kata dr. Arieffah ada pula orang yang mengalami urtikaria sistemik.
Artinya, hanya terjadi kontak di daerah tertentu, namun bentol-bentol muncul di seluruh tubuh.
Di situlah letak kesulitan mendiagnosa urtikaria. Baik saat pasien menjelaskan maupun dokter yang berusaha mengambil kesimpulan.
"Tapi ada juga orang yang mengalami urtikaria itu kontak sistemik. Jadi kontak di daerah itu, tapi kok munculnya di seluruh tubuh. Nah, itu ada juga klasifikasi yang seperti itu," tambahnya.
"Nah, di sini lah letaknya kesulitan dalam mendiagnosis urtikaria ini. Baik bagi pasien saat menjelaskan, baik bagi dokter yang berusaha untuk mengambil atau menarik kesimpulan."
Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Konsumsi Amla dan Gula Merah saat Perut Kosong, Begini Cara Konsumsinya
"Karena kayaknya mungkin pasien akan berpikir saat menginformasikan ya, pasien akan menginformasikan gak mungkin karena ini nih. Misalnya karena krim, orang krimnya kita aplikasinya di wajah, kok sampai sebadan," sambungnya.
"Jadi, kadang pasien lupa menginformasikan, dokternya juga lupa nanya."
Klasifikasi Biduran atau Urtikaria

dr. Arieffah menuturkan jika banyak klasifikasi dari biduran.
Namun, yang paling mudah yakni berdasarkan klasifikasi fisik.
Misalnya urtikaria yang terjadi akibat panas, dingin, tekanan maupun gesekan.
"Biduran bisa diklasifikasikan sebenarnya banyak ya," kata dr. Arieffah.
"Tapi yang paling gampang itu mungkin klasifikasi fisik aja deh. Misalnya nih urtikaria yang terjadi akibat panas, akibat dingin, akibat tekanan, akibat gesekan."
Baca juga: Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Sebelum Menggunakan Face Oil
dr. Arieffah pun mencontohkan biduran atau urtikaria terjadi akibat suhu dingin, misalnya bepergian ke daerah pegunungan yang berbeda suhunya dari tempat tinggal biasanya.
Bisa juga biduran terjadi setelah bepergian ke tampat dengan panas yang ekstrem, berbeda dengan tempat tinggal harian.
"Contoh, urtikaria yang terjadi ketika seseorang terkena suhu dingin. Misalnya bepergian ke daerah yang mungkin di gunung yang dingin. Jadi, berbeda sekali dari lingkungan harian tempat beliau-beliau ini bekerja," lanjutnya.
"Atau terjadi sebaliknya, setelah bepergian ke tempat yang mungkin panasnya ekstrim, berbeda dengan harian tempat hidup dan tinggal."
Lanjut, kata dr. Arieffah urtikaria bisa terjadi akibat tertekan benda-benda tertentu.
Misalnya saja seperti sapu, karet celana maupun jam tangan.
Baca juga: Pak, Bisa Dijelaskan Sebenarnya Gangguan Cemas Itu Apa?
"Atau urtikaria yang terjadi akibat tertekan benda-benda tertentu. Misalnya sapu atau karet celana, atau jam tangan itu juga ada. Itu urtikaria yang terjadi akibat tekanan," sambungnya.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arieffah menambahkan, urtikaria bisa saja terjadi apda pasien yang mengeluh biduran usai terpapar sinar matahari.
Mungkin intensitasnya tinggi dan dalam jangka waktu lama, sehingga mulai timbul merah-merah pada area yang terpapar seperti wajah dan lengan yang tidak tertutup baju.
"Lalu, urtikaria yang mungkin terjadi lagi biasanya ada juga pasien yang mengeluh terjadi urtikaria akibat terpapar sinar matahari. Jadi mungkin intensitasnya tinggi dalam jangka waktu yang lama, mulai timbul merah-merah di daerah yang terpapar. Mungkin wajah dan lengan yang tidak tertutup baju." pungkas dr. Arieffah.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)