TRIBUNHEALTH.COM - Sederet kebiasaan buruk dapat merusak ginjal dan mengakibatkan dampak yang serius.
Pasalnya, ginjal memiliki peran vital dalam mendukung fungsi tubuh.
Ginjal adalah penyaring tubuh yang memproses sekitar 50 galon (120-200 liter) darah setiap hari untuk membuang limbah, racun, dan cairan yang sudah tidak diperlukan.
Meskipun perannya sangat penting, banyak kebiasaan sehari-hari kita yang dapat merusaknya, tanpa kita sadari.
Kerusakan ginjal tidak selalu terjadi secara tiba-tiba—biasanya merupakan akibat dari pengabaian jangka panjang.
Berikut adalah 6 kebiasaan yang dapat merusak ginjal dan pelajari juga cara membalikkan efeknya sebelum terlambat, dilansir Times of India.
Tidak minum cukup air

Air membantu ginjal mengeluarkan racun dan mencegah pembentukan batu ginjal.
Dehidrasi kronis memberi tekanan ekstra pada ginjal, mengurangi efisiensinya, dan meningkatkan risiko infeksi.
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal Karger mengatakan, "Dehidrasi, yang didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh yang berlebihan, diketahui terkait dengan disfungsi ginjal akut."
Jadikan hidrasi sebagai prioritas.
Minumlah setidaknya 8-10 gelas air setiap hari kecuali jika disarankan lain oleh dokter.
Campurkan air Anda dengan buah-buahan seperti lemon atau mentimun untuk menambah rasa dan manfaat. Urine harus berwarna kuning pucat, yang menunjukkan hidrasi yang tepat.
Baca juga: 10 Manfaat Minum Air Putih setelah Bangun Tidur, Melancarkan Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan
Makan terlalu banyak gula
Konsumsi gula yang berlebihan dikaitkan dengan obesitas dan diabetes, yang keduanya merupakan penyebab utama penyakit ginjal.
Kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, sehingga mengganggu kemampuannya untuk menyaring darah secara efektif.
Kurangi camilan manis, soda, dan makanan olahan.
Beralihlah ke pemanis alami seperti madu, dengan cara yang terkontrol.
Pantau kadar gula darah secara teratur dan pertahankan pola makan seimbang yang kaya akan sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh.
Makanan olahan alias ultraproses

Makanan olahan atau makanan ultraproses mengandung banyak natrium dan pengawet, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi—faktor risiko utama kerusakan ginjal.
Kelebihan garam juga memaksa ginjal bekerja ekstra untuk menjaga keseimbangan elektrolit yang sehat.
Seperti yang dipublikasikan dalam Clinical Kidney Journal, “Asupan energi yang berlebihan merupakan faktor utama yang mendorong epidemi obesitas di seluruh dunia, yang pada gilirannya dikaitkan dengan peningkatan PTM, termasuk CKD.”
Kurangi asupan makanan olahan dan kemasan secara bertahap.
Masak lebih banyak makanan di rumah menggunakan bahan-bahan segar.
Gunakan herba dan rempah-rempah untuk memberi rasa pada hidangan sebagai pengganti garam, dan baca label untuk mengidentifikasi kandungan natrium yang tersembunyi.
Baca juga: 9 Makanan yang Termasuk Ultraproses dan Tidak Sehat, Mie Instan Bisa Diganti Alternatif Berikut
Duduk dalam jangka waktu yang lama
Duduk terlalu lama dapat mengurangi sirkulasi darah dan dapat menyebabkan obesitas serta tekanan darah tinggi—keduanya dapat membebani ginjal.
Kurangnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan peradangan kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan ginjal.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Sports Medicine, “Duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap spektrum penyakit ginjal, proteinuria, CKD, dialisis (ESRD), dan kematian karena semua penyebab dan penyakit ginjal.”
Penelitian tersebut juga menambahkan bahwa aktivitas fisik, bahkan pada tingkat minimal 15 menit/hari (90 menit/minggu) latihan intensitas sedang, dikaitkan dengan penurunan risiko ini.”
Tambahkan gerakan ke dalam rutinitas harian Anda.
Lakukan jalan kaki singkat setiap jam jika Anda memiliki pekerjaan di belakang meja.
Mengabaikan keinginan buang air kecil

Menahan kencing dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan pada ginjal dan kandung kemih.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan infeksi, retensi urin, dan bahkan batu ginjal.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022, menahan kencing dalam waktu lama terbukti menjadi faktor risiko yang penting.
Latihlah diri Anda untuk merespons ‘panggilan alam’ dengan cepat.
Tetapkan waktu untuk ke kamar mandi secara teratur jika Anda cenderung terjebak dalam pekerjaan atau aktivitas lainnya.
Kebiasaan sederhana ini dapat mencegah tekanan ginjal jangka panjang.
Baca juga: Muncul Sensasi Panas dan Terbakar Saat Buang Air Kecil? Waspada, Tanda Infeksi pada Organ Berikut
Penggunaan obat pereda nyeri secara berlebihan
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan aspirin dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, terutama jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengawasan medis. Hal ini dapat menyebabkan cedera ginjal akut atau penyakit ginjal kronis seiring berjalannya waktu.
Menurut John Hopkins Medicine, "Paparan jangka panjang terhadap obat pereda nyeri tertentu dapat merusak pembuluh darah penyaring kecil di ginjal."
Gunakan obat penghilang rasa sakit hanya jika benar-benar diperlukan dan cobalah memilih metode penghilang rasa sakit alami, seperti terapi panas atau terapi fisik, jika memungkinkan.
(TribunHealth.com)