Breaking News:

5 Waktu Terbaik Makan Protein, Mengonsumsi Saat Sarapan Dapat Kendalikan Gula Darah

Mengonsumsi protein pada waktu yang berbeda dapat memberikan manfaat yang berbeda, simak uraiannya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
Ilustrasi waktu mengonsumsi protein yang tepat dapat mendukung penurunan kadar gula darah 

TRIBUNHEALTH.COM - Protein berperan penting dalam perbaikan otot, produksi hormon, dan energi secara keseluruhan. 

Jika dikonsumsi pada waktu yang tepat, asupan protein dapat memaksimalkan manfaat seperti pertumbuhan otot, pembakaran lemak, dan tingkat energi yang berkelanjutan.

Waktu terbaik untuk mengonsumsi protein bergantung pada tujuan kesehatan, gaya hidup, dan jadwal harian masing-masing individu. 

Berikut ini adalah rincian waktu optimal untuk mengonsumsi protein dan mengapa masing-masing waktu tersebut bermanfaat.

Protein di pagi hari

ilustrasi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat
ilustrasi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat (kompas.com)

Mengonsumsi protein saat sarapan dapat memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal energi yang berkelanjutan dan rasa lapar yang terkendali. 

Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat, sehingga energinya dilepaskan secara bertahap ke dalam tubuh tanpa memicu rasa lapar. 

Makanan berprotein tinggi saat sarapan dapat mengurangi nafsu makan dan mengendalikan gula darah, yang sangat penting bagi mereka yang perlu menjaga berat badan atau menghindari energi yang menurun.

Penelitian menunjukkan bahwa sarapan berprotein tinggi dapat mengurangi keinginan untuk makan camilan tidak sehat di kemudian hari. 

Selain itu, sarapan kaya protein dikaitkan dengan peningkatan fokus, sehingga waktu ini ideal bagi orang-orang yang memiliki pagi yang sibuk atau mereka yang membutuhkan konsentrasi untuk bekerja atau belajar.

Baca juga: 8 Keunggulan Tempe sebagai Sumber Protein, Ramah Diabetes dan Bisa Turunkan Kolesterol

2 dari 4 halaman

Makan protein sebelum olahraga

Konsumsi protein makanan sebelum berolahraga menyediakan asam amino yang dapat digunakan oleh otot selama berolahraga secara intens. 

Asam amino tersebut berpotensi meminimalkan pemecahan protein otot dan membantu tubuh mempersiapkan pemulihan yang lebih cepat. 

Makanan atau minuman kaya protein yang dikonsumsi satu hingga dua jam sebelum berolahraga seperti protein shake atau yogurt dapat membantu menyediakan campuran bahan bakar bagi otot dan membantu menyediakan energi selama berolahraga. 

Asupan protein yang dikombinasikan dengan karbohidrat kompleks dalam jumlah sedang, seperti gandum atau roti gandum utuh, dapat lebih meningkatkan daya tahan tubuh.

Bagi mereka yang fokus pada pembentukan otot, mengonsumsi protein sebelum latihan juga dapat membantu merangsang sintesis protein otot selama latihan. 

Pendekatan ini dapat bermanfaat bagi atlet, binaragawan, dan siapa pun yang ingin meningkatkan kekuatan atau kekencangan otot.

Mengonsumsi protein setelah olahraga

Kandungan protein tahu ternyata tak kalah jauh dari telur
Kandungan protein tahu ternyata tak kalah jauh dari telur (Pexels)

Banyak pakar kebugaran menekankan bahwa konsumsi protein pasca-latihan penting untuk perbaikan dan pertumbuhan otot.

Selama latihan, serat otot mengalami robekan kecil, dan protein dibutuhkan untuk memperbaiki dan membangun serat yang lebih kuat. 

3 dari 4 halaman

Mengonsumsi protein dalam waktu satu jam pasca-latihan tetap disarankan untuk hasil yang optimal.

Asupan protein pasca-latihan mengisi kembali asam amino dalam otot dan mendukung pemulihan. 

Protein yang cepat dicerna, seperti protein whey, atau makanan yang mengandung daging tanpa lemak atau ikan, sangat efektif selama masa ini. 

Pendekatan ini bermanfaat bagi atlet atau mereka yang memiliki rutinitas latihan intens yang berfokus pada pertumbuhan otot.

Baca juga: 4 Manfaat Penting Protein Selama Kehamilan, Ibu Hamil Tidak Boleh Abai demi Kesehatan Bayi

Protein saat makan malam

Bagi sebagian orang, mengonsumsi protein sebelum tidur, terutama protein yang lambat dicerna seperti kasein (yang terdapat dalam produk susu), dapat bermanfaat bagi pemulihan otot di malam hari. 

Selama tidur, tubuh memperbaiki jaringan, termasuk otot, dan adanya protein dalam aliran darah mendukung proses pemulihan alami ini. 

Penelitian menunjukkan bahwa protein kasein dapat melepaskan asam amino secara berkelanjutan, membantu mencegah kerusakan otot di malam hari.

Strategi ini dapat membantu para atlet, orang dewasa yang lebih tua, atau mereka yang berfokus pada pertumbuhan otot. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi protein sebelum tidur tidak menyebabkan penambahan berat badan jika masih dalam kebutuhan kalori harian dan bahkan dapat mendukung metabolisme.

4 dari 4 halaman

Bagi konsumsi protein sepanjang hari

ilustrasi makanan berprotein
ilustrasi makanan berprotein (lifestyle.kompas.kom)

Untuk kesehatan secara keseluruhan dan metabolisme yang seimbang, mendistribusikan asupan protein secara merata di antara waktu makan dapat menjadi cara yang efektif. 

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi protein secara konsisten sepanjang hari, daripada dalam satu kali makan besar, dapat menghasilkan sintesis otot yang lebih baik. 

Praktik ini dapat mencegah hilangnya otot, terutama seiring bertambahnya usia, dan mendukung pemeliharaan otot tanpa lemak.

Mengonsumsi makanan kaya protein di setiap waktu makan juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengelola berat badan. 

Beberapa sumber ideal meliputi telur atau tahu di pagi hari, kacang-kacangan atau ayam saat makan siang, dan ikan atau polong-polongan untuk makan malam. 

Pendekatan seimbang ini cocok bagi mereka yang memiliki gaya hidup tidak banyak bergerak atau mereka yang ingin menjaga kebugaran tubuh secara umum tanpa harus melakukan latihan berat.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
proteinsarapangula darahhormon Sitoplasma Shakshouka
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved