TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang kini mulai lebih memperhatikan penampilan mereka.
Tidak hanya terlihat dari pakaian yang dikenakan, tapi juga dari bentuk wajah.
Beberapa orang menganggap memiliki double chin berarti berat badan mereka berlebih.
Pandangan ini sering membuat seseorang merasa kurang percaya diri karena tampak gemuk dan seperti memiliki dua dagu.
Padahal, sebenarnya double chin bukanlah masalah yang serius.
Namun, banyak orang yang ingin mengatasi hal ini agar merasa lebih percaya diri dalam penampilan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter berkompeten seperti dr. Caryn Miranda Saptari.
Baca juga: 7 Manfaat Kesehatan Kacang Polong, Bantu Kontrol Gula Darah
Pertanyaan:
Dok, ada sebagian orang yang berpendapat jika konsumsi makanan tinggi garam bisa menyebabkan double chin.
Lantas, kalau dari dr. Caryn sendiri, sebenarnya hal ini itu mitos atau fakta sih dok?
Evi, di Tulungagung
dr. Caryn Miranda Saptari menjawab:
Sebetulnya itu fakta. Karena makanan yang asin itu kan tinggi natrium.
Sedangkan natrium itu kan sifatnya menyerap air. Sedangkan area di leher itu kan are jaringan longgar.
Jadi pada saat kita banyak makan asin, area longgar itu paling pertama terisi air. Jadi si natrium itu akan menarik air lebih banyak ke area wajah.
Baca juga: 6 Manfaat Quinoa Bagi Penderita Diabetes, Bantu Kelola Gula Darah
Jadi, mukanya terlihat lebih kayak membengkak di area-area jaringan longgar.
Jadi mempengaruhi juga, bisa membentuk double chin kalau banyak makan asin.
Profil dr. Caryn Miranda Saptari
dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.
Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.
dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.
Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.
Baca juga: Awas! Sering Menggunakan Headset Berisiko Gangguan Pendengaran, Begini Kata Dokter
Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.
Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.
Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.
Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.
Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.
Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.
Baca juga: 7 Jus Sehat untuk Meluruhkan Lemak Perut, Kaya Akan Nutrisi Penting
Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.
Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.
Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.
Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.
Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.
(TribunHealth.com/PP)