TRIBUNHEALTH.COM - Bagi orang dewasa, mengonsumsi gula berlebih dapat dengan mengakibatkan berat badan naik dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari diabetes hingga perlemakan hati.
Ini sebabnya gula juga sama berisikonya untuk bayi.
Bahkan, disarankan agar sebelum usia 1 tahun, bayi tidak boleh mengonsumsi makanan dengan tambahan gula, seperti dilansir kanal kesehatan Times of India.
American Academy of Pediatrics mengklaim bahwa bayi di bawah usia 2 tahun harus sepenuhnya menghindari konsumsi gula atau produk makanan lain dengan tambahan gula.

Gula dapat menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak, dan asupannya yang berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Gula juga dapat menyebabkan diabetes pada anak-anak dan menurunkan nilai gizi makanan secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Kebanyakan Tidur, Ada Risiko Obesitas dan Berdampak Negatif terhadap Gula Darah
Mengapa bayi harus menghindari asupan gula?
Karena tubuh bayi masih berkembang, mereka harus menghindari gula sama sekali hingga mereka berusia minimal 1 tahun.
Balita tidak memerlukan energi yang kita dapatkan dari gula pada usia tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia juga merekomendasikan orang tua untuk tidak memberikan gula kepada anak-anak mereka hingga mereka berusia 2 tahun.
Bukan hanya gula, tapi semua pemanis

Penelitian Universitas Pittsburgh membahas konsekuensi gizi buruk dan kesehatan pada bayi dan ibu baru.
Penelitian tersebut mengklaim bahwa memberi bayi makanan manis dapat meningkatkan orientasi mereka terhadap makan makanan manis, tetapi dapat merusak sistem kekebalan tubuh mereka.
Ada juga bukti bahwa jika bayi mengonsumsi sesuatu yang manis, mereka tertarik pada rasanya dan akan mulai menghindari ASI yang kurang manis dibandingkan dengan gula tambahan.
(TribunHealth.com)