Breaking News:

Dok, Apakah Bintik Putih pada Pipi Bayi Termasuk Hiperpigmentasi? Begini Jawaban Dokter SpKK

Hiperpigmentasi dapat muncul sebagai bercak berwarna coklat, hitam, abu-abu, merah, atau merah muda. 

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Ilustrasi bayi yang memiliki bercak putih di pipinya, apakah termasuk hiperpigmentasi? 

TRIBUNHEALTH.COM - Hiperpigmentasi adalah kondisi umum yang membuat beberapa area kulit lebih gelap dari area lainnya. 

Hiperpigmentasi dapat muncul sebagai bercak berwarna coklat, hitam, abu-abu, merah, atau merah muda. 

Bintik-bintik bercak itu terkadang disebut bintik-bintik penuaan atau bintik-bintik matahari. 

Berbicara mengenai hiperpigmentasi, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. 

Baca juga: Dok, Area Tubuh Mana Saja yang Rentan Mengalami Hiperpigmentasi? dr. Lusiyanti Menjawab

Ilustrasi bayi yang memiliki bercak putih di pipinya, apakah termasuk hiperpigmentasi?
Ilustrasi bayi yang memiliki bercak putih di pipinya, apakah termasuk hiperpigmentasi? (freepik.com)

Pertanyaan:

Dokter, saya sering kali menjumpai bayi yang memiliki bintik-bintik putih di bagian pipinya. 

Apakah ini juga termasuk salah satu jenis dari hiperpigmentasi kulit atau kondisi lainnya? 

Prita, Semarang.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK menjawab: 

Kalau bintik-bintik putih pada bayi itu biasanya berhubungan pada kulit yang agak sensitif atau punya bakat alergi atau kulit sensitif. 

2 dari 4 halaman

Jadi biasanya muncul seperti panu-panu di wajah, muncul bercak-bercak putih yang diawali dengan kulit kering atau kemerahan di bagian tersebut. 

Banyak orang yang bilang jika kondisi tersebut adalah eksim susu, tapi sebenarnya itu agak berbeda. 

Baca juga: Dokter, Apakah Kondisi Medis Tertentu juga Bisa Berisiko Mengalami Hiperpigmentasi?

Jika menemui bintik tersebut ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter dan jangan mendiagnosis sendiri. 

Karena ada berbagai macam tipe dari hiperpigmentasi

Seperti yang terjadi pada bayi itu bukan hiperpigmentasi, tapi hipopigmentasi, yaitu kulit mengalami penurunan pigmen di area tersebut. 

Jadi untuk diagnosa dan penanganannya itu berbeda-beda, karena hiperpigmentasi itu sendiri dibagi juga menjadi beberapa bagian. 

Misalnya terjadi di epidermis kulit, ada yang lebih dalam di bagian dermis, ada juga yang sifatnya campuran. 

Baca juga: Dokter, Apakah Hiperpigmentasi Rentan Dialami oleh Orang Berkulit Putih? dr. Lusiyanti Menjelaskan

profil dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK
profil dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK ()

Profil Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK 

dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. 

Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

3 dari 4 halaman

Berikut di antaranya :

1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

2. ChongQing Medical Universty (China)

3. Universitas Diponegoro

4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.

dr. Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.

Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.

Baca juga: Profil dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK yang Menjadi Dokter Spesialis di Derma-V Clinic

Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :

1. Injectables :

Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.

4 dari 4 halaman

2. Lasers :

Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.

3. Other Devices

Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.

4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.

Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhiperpigmentasiPenuaanhipopigmentasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved