TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini banyak sekali individu yang sudah mulai memperhatikan penampilannya, terutama dari kulit.
Sebuah anggapan di masyarakat jika kulit putih berarti cantik.
Padahal, cantik tidak harus memiliki kulit putih.
Justru kita haru memperhatikan kesehatan kulit.
Demi memiliki kulit putih, banyak individu yang rela melakukan berbagai cara.
Misalnya saja seperti konsumsi suplemen pemutih yang mengklaim bisa memutihkan kulit instan.
Biasanya suplemen pemutih ini mengandung glutathione.

Baca juga: 4 Cara Merawat Lansia untuk Mengelola Diabetes dengan Tepat
Apabila penggunaan glutathione terlalu berlebihan, apa yang bisa terjadi?
Ahli gizi, Radyan Yaminar menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai dampak terlalu banyak glutathione.
Sebenarnya, semua yang serba berlebihan itu tidak baik.
Ahli gizi Radyan Yaminar menuturkan jika banyak dampak dari konsumsi glutathione berlebihan.
Contohnya mual, muntah, masalah pada lambung dan kerusakan pada organ seperti hati dan ginjal.
Ia menjelaskan, ginjal memang berfungsi untuk sekresi, yakni membuang semua jenis sisa metabolisme tubuh, sehingga kerja dari ginjal akan lebih berat.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Berat Badan bagi Wanita dengan PCOS
"Kalau misalkan untuk dampaknya, banyak banget sih sebetulnya. Contohnya yang pertama bisa menjadi mual, bisa menjadi muntah, masalah pada lambung juga bisa terjadi," kata ahli gizi Radyan Yaminar.
"Terus yang ketiga bisa juga mengakibatkan kerusakan pada sistem-sistem organ seperti hati, ginjal. Kalau ginjal itu fungsinya memang untuk sistem sekresi. Jadi untuk membuang semua jenis sisa metabolisme, semua jenis yang dari lain-lain, itu kan kerjanya juga jadi lebih berat,"
Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, bisa merusak ginjal.
Radyan Yaminar juga menambahkan, konsumsi glutathione dalam jangka waktu yang lama dan tidak tepat bisa merusak ginjal.
Namun, konsumsi dalam jangka waktu yang lama dengan pemantauan dokter dan dosis yang tepat sesuai aturan dokter mungkin tidak akan menjadi masalah.
Baca juga: 5 Manfaat Tidur di Lantai, Ini Caranya Agar Bisa Tidur dengan Nyaman
"Bisa, kalau misalkan dalam jangka waktu yang lama dengan dosis yang tidak tepat," lanjutnya.
"Jadi misalkan makannya berlebihan dan memang sudah dalam jangka waktu yang lama itu akan juga menjadi berlebihan ya. Tapi kalau misalkan dalam jangka waktu yang lama dengan pemantauan dari dokter juga dan dosis yang tepat oleh aturan dokter mungkin tidak akan terjadi masalah seperti itu." pungkas Radyan Yaminar.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan R. Radyan Yaminar S.Gz. Seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Nirmala Suri, Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)