Breaking News:

Upaya Penanganan yang Dapat Dilakukan bagi Pasien Megalomania, Keluarga Wajib Tahu

Megalomania sendiri merupakan suatu keyakinan seseorang dimana dirinya merasa cerdas atau merasa berkuasa

Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi seseorang yang sedang konsultasi dengan psikolog mengenai kesehatan mental 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam kehidupan sehari-hari mungkin tak jarang kita temui orag-orang yang memiliki perilaku dan sifat berupa kepercayaan diri yang tinggi dan sering membangga-banggakan dirinya di depan orang lain secara berlebihan. 

Perilaku tersebut bisa jadi merupakan tanda atau gejala awal seseorang menderita Megalomania

Menurut penjelasan Psikolog di Psikologi Keluarga, Adib Setiawan S. Psi, M. Psi yang dikutip dari Healthy Talk Tribun Health (31/8), Megalomania sendiri merupakan suatu keyakinan seseorang dimana dirinya merasa cerdas, misalnya timbul adanya rasa memiliki kekuasaan, rasa memiliki kekayaan, merasa kaya raya. 

Namun keyakinan ini bentuknya adalah sering disebut sebagai Wahab atau keyakinan palsu dengan merasa dirinya cerdas namun sudah dalam tahap yang berlebihan atau ekstrem.

ilustrasi kesehatan mental
ilustrasi kesehatan mental (kompas.com)

Baca juga: Seberapa Penting Penggunaan Skincare pada Ibu Hamil? dr. Arieffah, Sp. KK Berikan Penjelasan

Berikut ini produk untuk mendukung tumbuh kembang bayi, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Jika seseorang sudah memiliki tanda-tanda berupa indikasi Megalomania, keluarga dan orang sekitar juga patut waspada dan turut andil dalam proses penanganan terhadap pengidap megalomania tersebut.

Hal ini dilakukan supaya tidak terlanjur parah atau bisa jadi dapat berubah menjadi suatu penyakit gangguan mental yang lebih serius.

Inilah beberapa upaya yang dapat dilakukan penderita megalomania dan keluarga untuk menangani gangguan megalomania tersebut :

  • Berlatih Berpikir Rasional

Cara atau upaya yang paling umum dapat dilakukan adalah dengan menyadarkan penderita megalomania untuk selalu berpikir rasional dan positif.

Mengapa begitu? Karena salah satu penyebab megalomania sendiri adalah banyaknya pikiran negatif yang ada pada penderitanya. 

2 dari 3 halaman

Munculnya pikiran-pikiran tersebut akan mendorong adanya keyakinan palsu yang membuat suatu khayalan bagi pengidap megalomania untuk merasa dirinya memiliki kekuasaan dan kekayaan berlebih, padahal di situasinya sangat berbeda dengan yang ada di pikirannya.

Dapatkan Garnier Bright Complete Overnight Vitamin C Serum dengan harga menarik di Official Store Shopee klik disini

Baca juga: Dokter, Saya Berusia 15 Tahun, Benarkah Stretch Mark Bisa Muncul di Usia Remaja?

ilustrasi konsultasi dengan psikolog
ilustrasi konsultasi dengan psikolog (health.kompas.com)
  • Berlatih Supaya dapat Bekerja atau Mencari Kesibukan

Salah satu upaya untuk menangani adanya megalomania pada penderitanya adalah dengan memastikan pengidapnya memiliki pekerjaan yang jelas dengan berbagai macam kesibukan.

Larena biasanya orang yang emiliki pekerjaan akan terhindarkan dari hal-hal yang kurang baik atau gangguan kesehatan mental seperti Megalomania tersebut.

Mencari kesibukan yang bermanfaat juga dapat menghindarkan penderitanya semakin parah, karena dengan kesibukan baru tersebut membuat pikiran menjadi lebih terkontrol.

Jika seseorang sudah terindikasi gejala-gejala megalomania, sebaiknya keluarga harus lebih aware dalam pendekatannya.

Dan salah satu cara nya adalah dengan mengajak penderita megalomania untuk berkonsultasi ke psikolog.

Jika dirasa pendekatan keluarga saja tidak cukup, maka pergi ke psikolog merupakan tindakan yang tepat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut dan tidak memperparah keadaannya. 

Berikut ini produk untuk mendukung tumbuh kembang bayi, klik di sini untuk mendapatkannya. 

  • Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekitar

Hal terpenting yang harus dilakukan sebagai upaya penanganan Megalomania ini adalah support dari keluarga.

3 dari 3 halaman

Dari banyaknya kasus megalomania yang terjadi, keluarga merupakan unsur terpenting bagi pengidap gangguan ini karena mereka lah orang terdekat yang dappat memberika suatu dorongan dan dukungan untuk dapat bangkit dan tidak malah memperparah gangguan megalomania itu sendiri.

(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)

Baca juga: 5 Makanan Penambah Energi Bagi Wanita saat Menstruasi

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMegalomaniaKeluargaAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.Psikolog Apokaliptik Pangeran Edward Zoya Amirin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved