TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tak asing lagi bukan dengan bintitan?
Ya, hampir setiap orang pernah mengalami bintitan.
Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan mengintip.
Padahal, mata bintitan merupakan masalah medis.
Bintitan ini muncul berupa benjolan kecil seperti jerawat pada area mata.
Seringnya bintitan muncul pada kelopak mata.
Adanya benjolan tersebut tentunya bisa mengganggu seseorang yang mengalaminya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mata bintitak, kita bisa menanyakannya kepada seorang dokter yang berkompeten seperti Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, Sp. M.
Bintitan itu hanya terjadi di kelopak mata itu saja ya dok?

Baca juga: Dari Sisi Medis, Double Chin Itu Apa Dok?
Mayor Kes, dr. Dedi Purnono membenarkan jika bintitan hanya terjadi di kelopak mata saja.
Ia pun mengatakan, bahwa bintitan entah dari bahasa Jawa atau bahasa Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber Healthy Talk TribunHealth.com.
"Iya. Bintitan itu sebenarnya kan gak tau ya bahasa Jawa atau Indonesia," katanya.
Secara arti luas di Jawa, juga disebut dengan bintitan.
Di Solo kondisi ini dikenal dengan Timbil.
Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo menuturkan kondisi ini pada bahasa kedokteran disebut dengan Hordeolum.
"Jadi secara arti luas di Jawa juga dibilang bintitan, atau Solo dikenal dengan timbil, kalau bahasa kedokteran Hordeolum,"
Baca juga: Perawatan Bleaching Gigi Bertahan Berapa Lama Dok? Apa Perlu Pengulangan?
Penyebab Mata Bintitan
Hordeolum ini yang terjadi pada mata, apa dok yang sebenarnya terjadi pada mata ketika mengalami bintitan ini? Apa penyebabnya dok?
Dokter spesialis mata, Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo menjelakan jika kelopak mata atas maupun bawah memiliki banyak kelenjar.
Pada prinsipnya, ada 3 kelenjar yakni kelenjar zeis, moll dan mebiom.
Kelenjar Zeis ialah kelenjar yang bertugas memproduksi minyak atau lemak.
Kelenjar Moll merupakan kelenjar keringat, sedangkan kelenjar Meibom merupakan kelenjar yang memproduksi caian agar mata tidak mudah kering.
"Jadi di kelopak mata kita baik atas maupun bawah itu banyak kelenjar-kelenjar,"
"Pada prinsipnya kelenjarnya itu ada 3, yaitu kelenjar zeis, moll dan meibom,"

Baca juga: Turunkan Gula Darah dengan Obat Herbal Daun Kelor, Ini Cara Mengolahnya
"Kelenjar zeis itu adalah kelenjar yang memproduksi minyak atau lemak. Moll itu kelenjar keringat dan meibom ini adalah kelenjar yang memproduksi cairan supaya mata kita tidak gampang kering," tambahnya.
Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo menuturkan, saat kita sering mengucek mata, secara tidak langsung kondisi mata kotor bisa menyebabkan sumbatan pada kelenkar-kelenjar tersebut.
Penymbatan itulah yang menyebabkan bintitan atau hordeolum.
Jika kelenjar zeis atau moll mengalami sumbatan, maka dikenal dengan hordeolum eksternal, yakni bintitan tersebut timbul di luar kelopak mata.
"Nah, pada saat kita sering melakukan tindakan-tindakan yang berusaha untuk mengucek mata, kemudian secara tidak sengaja mata yang kotor ini menyebabkan sumbatan-pada kelenjar-kelenjar tersebut, itu akan menyebabkan yang dinamakan hordeolum ini,"
Baca juga: 6 Tips Mengatasi Rasa Kantuk saat Bekerja, Ternyata Sangat Mudah Diterapkan
"Jadi kalau misalkan yang terkena sumbatan atau tersumbat itu adalah kelenjar zeis dan moll, atau kelenjar lemak dan keringat, biasanya kita sebut dengan hordeolum eksternal. Jadi timbil yang timbul di luar kelopak mata," sambungnya.
Sedangkan kelenjar meibom yang mengalami sumbatan, maka biasa disebut dengan hordeolum internal.
Dijelaskan oleh Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, hordeolum internal ini biasanya akan terasa lebih nyeri.
Sehingga penderita bintitan akan merasakan tidak nyaman.
"Kalau misalkan yang tersumbat adalah kelenjar yang di dalam atau kelenjar meibom, biasanya kita sebut hordeolum internal. Dan hordeolum internal ini biasanya akan lebih nyeri, akan lebih dirasakan tidak nyaman oleh penderita-penderita yang mendapatkan keluhan-keluhan seperti ini,"
(TribunHealth.com/PP)