TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan dikenal sebagai salah satu hal yang penting dalam mengelola penyakit atau pun mencegahnya, termasuk urusan diabetes tipe 2.
Namun tak hanya itu saja, cara makan ternyata juga berpengaruh.
Misalnya adalah cara mengunyah makanan.
Studi ilmiah menyebut bahwa cara mengunyah makanan dapat mencegah terjadinya diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Ketika kita mengunyah perlahan, makanan dipecah menjadi partikel yang lebih kecil.
Langkah ini dapat memudahkan enzim pencernaan dalam bekerja secara efisien.
Baca juga: 10 Makanan yang Menyehatkan Paru-paru, Termasuk Tomat, Kunyit, hingga Jahe
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa individu yang mengunyah setiap suapan sebanyak 40 kali memiliki kadar ghrelin yang lebih rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa mengunyah secara menyeluruh dapat membantu mengatur nafsu makan dan mencegah makan berlebihan, yang merupakan faktor penting dalam manajemen berat badan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kedokteran Harbin di Tiongkok mengungkapkan bahwa mengunyah secara perlahan meningkatkan pelepasan nutrisi tertentu, seperti asam amino, yang penting untuk fungsi tubuh kita.
Artinya mengunyah makanan dengan waktu yang cukup dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mendukung kesehatan kita secara keseluruhan.
Apakah mengunyah berhubungan dengan diabetes?

Kecepatan mengunyah makanan rupanya juga dapat memengaruhi risiko kita terkena diabetes.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa orang yang makan dengan cepat lebih mungkin mengembangkan resistensi insulin, prekursor diabetes tipe 2.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan benar, yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Dengan mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh, kita dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Tindakan mengunyah merangsang produksi air liur, yang mengandung enzim yang memulai pencernaan karbohidrat.
Pemecahan karbohidrat lebih awal ini dapat membantu mencegah lonjakan tiba-tiba kadar gula darah, mengurangi risiko resistensi insulin dan diabetes.
Baca juga: 8 Dampak Negatif Kurang Aktivitas Fisik, Selain Bikin Obesitas Juga Bahaya untuk Kesehatan Jantung
Menurunkan berat badan
Manajemen berat badan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, olahraga, dan metabolisme.
Kebiasaan sederhana mengunyah makanan secara menyeluruh dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan berat badan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa orang yang makan perlahan mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan mereka yang makan cepat.
Hal ini karena orang yang makan perlahan cenderung merasa kenyang lebih cepat, yang membantu mencegah makan berlebihan dan mendukung upaya penurunan berat badan.
Mengunyah makanan dengan benar memungkinkan kita untuk menikmati rasa dan tekstur makanan kita, sehingga meningkatkan pengalaman makan secara keseluruhan.
Ketika kita makan dengan penuh kesadaran dan menikmati setiap gigitan, kita cenderung merasa puas dan cenderung tidak mencari camilan yang tidak sehat atau makan berlebihan.
Baik untuk pencernaan

Pencernaan yang baik dapat menopang kesehatan secara keseluruhan, dan mengunyah memegang peranan penting dalam proses ini.
Saat kita mengunyah makanan dengan baik, kita memecahnya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna oleh lambung dan usus.
Hal ini dapat membantu mencegah masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan.