TRIBUNHEALTH.COM - Apakah kamu termasuk seseorang yang mengalami sakit perut saat sedang banyak pikiran atau merasa cemas?
Jika iya, maka kamu tidak sendirian. Sebab sakit perut yang melilit atau asam lambung ternyata ada kaitannya dengan rasa cemas dan stres.
Maag atau asam lambung merupakan gejala atau keluhan yang timbul akibat gangguan pada sistem pencernaan.
Penyebab maag bisa bervariasi, namun biasanya kondisi ini disebabkan oleh aliran balik (refluks) asam lambung ke kerongkongan.
Baca juga: Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Sudah Tahap Finalisasi, Siap Dibuka Agustus Ini

Gejala utamanya adalah rasa tidak nyaman atau sensasi terbakar di area ulu hati yang disebabkan oleh asam lambung (heartburn).
Menurut penelitian, banyak pikiran atau stres yang cukup parah bisa memicu kambuhnya penyakit asam lambung.
Ada beberapa kemungkinan alasan fisik yang menjelaskan hubungan antara stres dan penyakit asam lambung, antara lain:
1. Peningkatan Produksi Asam Lambung
Stres dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko refluks asam dan gangguan pencernaan.
2. Gangguan Pada Gerakan Saluran Pencernaan
Stres dapat mempengaruhi gerakan otot di saluran pencernaan, menyebabkan penurunan fungsi pencernaan yang bisa memperburuk gejala maag.
3. Kelemahan Sfingter Esofagus Bawah
Stres dapat melemahkan sfingter esofagus bawah, yaitu otot yang mencegah aliran balik asam dari lambung ke kerongkongan.
4. Perubahan Pola Makan dan Kebiasaan
Stres seringkali memengaruhi pola makan dan kebiasaan hidup, seperti makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang memicu gejala asam lambung.
Baca juga: 7 Keutamaan Memilih Oatmeal Sebagai Menu Sarapan

Dilansir dari kompas.com, dokter penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir turut berpendapat terkait hubungan antara stres dan asam lambung.
Dokter Andi menjelaskan bahwa stres atau terlalu banyak pikiran memang dapat menyebabkan naiknya asam lambung dan memperburuk kondisi tersebut.
Penyakit asam lambung terjadi ketika asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan.
Gejala yang sering menyertai kambuhnya asam lambung meliputi mual, mulas, dan sensasi terbakar di perut atau ulu hati.
"Terlalu banyak pikiran atau stres bisa meningkatkan produksi asam lambung dan menurunkan sedikit ketebalan mukosa dari lambung kita," ujarnya.
"Di sisi lain, stres, tertekan, perasaan cemas, dan banyak pikiran bisa memperburuk kondisi dari asam lambung itu sendiri," tambahnya lagi.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bikin Panjang Umur dan Bebas Penyakit Kronis, Tidur Cukup Jadi yang Teratas
Stres dapat meningkatkan produksi asam di lambung dan memperburuk kondisi gastroesophageal reflux disease (GERD).
Pada penderita GERD, otot sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi sebagai penghalang antara lambung dan kerongkongan, tidak berfungsi dengan optimal.
Akibatnya, asam dari lambung bisa naik ke kerongkongan.
(Tribunhealth.com)