TRIBUNHEALTH.COM - Rasa ngantuk merupakan sesuatu yang wajar terjadi.
Apa lagi jika sedang kurang tidur pada malam sebelumnya.
Namun bagaimana jika selalu ngantuk terus-menerus sekalipun sudah cukup tidur dan istirahat?
Akibatnya tubuh tetap merasa lelah saat siang hari dan menjadi tidak optimal dalam bekerja.
Ternyata, selain masalah tidur memang ada sejumlah penyebab lain yang memicu rasa kantuk luar biasa saat siang hari.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini uraiannya.
Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan penyebab utama kelelahan yang berkelanjutan.
Kondisi seperti sleep apnea, insomnia, dan restless legs syndrome dapat sangat mengganggu kualitas tidur kita.
Misalnya, sleep apnea adalah kondisi saat pernapasan berulang kali berhenti dan mulai saat tidur, yang menyebabkan istirahat yang buruk.
Insomnia, yang ditandai dengan kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur, memengaruhi sekitar sepertiga orang dewasa di beberapa titik dalam hidup mereka, yang menyebabkan kelelahan kronis.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menemukan bahwa insomnia kronis dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena depresi, kecemasan, dan bahkan penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, restless legs syndrome menyebabkan sensasi tidak nyaman dan keinginan untuk menggerakkan kaki, yang dapat sangat mengganggu tidur dan menyebabkan kantuk di siang hari.
Baca juga: 3 Manfaat Rutin Minum Teh Daun Alpukat, Bisa Menurunkan Gula Darah hingga Atasi Insomnia
Stres yang berlebihan
Saat kita mengalami stres berat, tubuh kita melepaskan kortisol, "hormon stres", yang membuat kita tetap waspada.
Kondisi ini dapat membuat kita sulit untuk rileks dan tertidur.
Menurut American Psychological Association, stres kronis dikaitkan dengan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan tidur dan kelelahan kronis.
Sebuah studi tahun 2017 dalam jurnal Sleep Medicine mengungkapkan bahwa tingkat stres yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko insomnia dan gangguan tidur.
Artinya, meskipun kita berhasil tidur, kualitas istirahat kita dapat terganggu, sehingga kita merasa lelah dan terkuras.
Kekurangan zat besi

Zat besi berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Jika zat besi rendah, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup, yang berarti otot dan jaringan tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan, sehingga menyebabkan kelelahan dan kelemahan.
Anemia defisiensi zat besi lebih umum terjadi pada wanita dan dapat menjadi penyebab utama kelelahan yang terus-menerus.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa peningkatan kadar zat besi pada wanita dengan anemia defisiensi zat besi secara signifikan meningkatkan kadar energi mereka dan mengurangi rasa lelah.
Infeksi bakteri dan virus
Terkadang, rasa kantuk kita mungkin disebabkan oleh tubuh kita yang sedang melawan infeksi.
Infeksi bakteri tertentu dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan bahkan setelah gejala lainnya telah reda.
Penyakit Lyme, misalnya, adalah infeksi bakteri yang ditularkan oleh kutu yang dapat menyebabkan kelelahan parah dan terus-menerus, bahkan setelah fase akut penyakit tersebut telah diobati.
Sebuah penelitian dalam Journal of Infectious Diseases menyoroti bahwa banyak pasien dengan penyakit Lyme melaporkan kelelahan jangka panjang yang dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan.
Hipotiroidisme

Kelenjar tiroid kita penting untuk mengatur metabolisme, dan jika kurang aktif, suatu kondisi yang dikenal sebagai hipotiroidisme, hal itu dapat menyebabkan perasaan lelah.
Tiroid menghasilkan hormon yang memengaruhi hampir setiap sistem utama dalam tubuh kita, termasuk tingkat energi dan pola tidur kita.
Gejala umumnya meliputi kelelahan, penambahan berat badan, dan perasaan lesu secara umum.
Tes darah sederhana dapat mendiagnosis hipotiroidisme dan pengobatan dengan terapi penggantian hormon tiroid dapat membantu memulihkan tingkat energi kita.
(TribunHealth.com)