TRIBUNHEALTH.COM - Laptop merupakan perangkat elektronik yang sulit dilepaskan dari kehidupan modern sekarang ini.
Ukurannya yang ringkas dan mudah dibawa membuat perangkat ini diandalkan untuk berbagai tugas kantor.
Akan tetapi kebiasaan menggunakan laptop di pangkuan perlu diwaspadai.
Kanal kesehatan Times of India melansir, meletakkan laptop di pangkuan Anda dapat berdampak serius pada kesehatan reproduksi pria.
Efek panas dan radiasi

Efek ini terutama disebabkan oleh peningkatan suhu skrotum dan potensi paparan radiasi elektromagnetik.
Ada hubungan negatif antara paparan panas secara teratur dengan jumlah dan kualitas sperma pria.
Hal ini disebabkan karena sistem reproduksi pria sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu.
Skrotum dirancang untuk menjaga testis sedikit lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya, biasanya sekitar 2-3°C di bawah suhu tubuh normal.
Baca juga: 10 Makanan yang Meningkatkan Kesuburan, Pasangan Muda Perlu Rutin Mengonsumsi Ini
Priyanka Reddy, Konsultan – Spesialis Infertilitas, Dokter Obstetri & Ginekologi & Ahli Bedah asal India menjelaskan, “lingkungan yang lebih sejuk ini sangat penting untuk produksi dan fungsi sperma."
Saat laptop diletakkan di pangkuan, panas yang dikeluarkan dapat meningkatkan suhu skrotum, sehingga berpotensi menyebabkan kondisi yang disebut hipertermia skrotum.
Hal ini dapat mengganggu spermatogenesis, proses produksi sperma, dan menyebabkan penurunan jumlah dan motilitas sperma.”

Cara duduk juga berpengaruh
Cara pria duduk saat menggunakan laptop bisa memperburuk keadaan.
Ketika pria duduk dengan lutut rapat, hal ini secara efektif memerangkap panas dan dapat meningkatkan suhu skrotum pria.
Jadi, meski pangkuannya dilindungi dengan lap pad atau bantal, hipertermia skrotum tetap bisa terjadi.
Masih butuh penelitian
Karena penelitian masih berlangsung, tidak ada cukup bukti untuk mengetahui berapa banyak panas yang dapat diterima pria sebelum hal tersebut mempengaruhi kualitas spermanya.
Namun jika laptop diletakkan di pangkuan setiap hari selama berjam-jam, suhu testis akan tetap meningkat hampir sepanjang waktu, sehingga tidak ada waktu untuk kembali normal.

Laptop sering kali memancarkan radiasi elektromagnetik, yang meskipun masih diselidiki, juga dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan sperma.
Paparan radiasi ini dalam waktu lama berpotensi menyebabkan stres oksidatif, yang merusak sel sperma dan memengaruhi kelangsungan hidup serta motilitasnya.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian mengenai bagaimana panas dan radiasi dari laptop dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, ada baiknya mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko yang terkait dengan meletakkan laptop di pangkuan.
Untuk melakukan ini, pria sebaiknya menggunakan laptop di atas meja atau meja, memastikan ventilasi yang cukup untuk mencegah panas berlebih.
(TribunHealth.com)