TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, baik karena produksi insulin yang tidak memadai atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif.
Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah penyakit ginjal atau disebut juga nefropati diabetik.
Kondisi ini mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari darah, sehingga menyebabkan kerusakan ginjal seiring berjalannya waktu.
Memahami tanda-tanda umum, gejala, dan tes penyakit ginjal diabetes sangat penting untuk deteksi dini dan kesembuhan.
Tanda dan Gejala Umum
Dalam kanal kesehatan Times of India, Dr Meenakshi Mohan, Konsultan Patolog, Neuberg Pulse Diagnostics, Kolkata, menjelaskan beberapa gejala penyakit ginjal akibat diabetes.

Proteinuria
Salah satu tanda awal penyakit ginjal diabetik adalah adanya protein dalam urin, yang dikenal sebagai proteinuria.
Hal ini terjadi ketika unit penyaringan ginjal, yang disebut glomeruli, rusak, sehingga protein bocor ke dalam urin.
Baca juga: 8 Makanan yang Bagus untuk Menjaga Kesehatan dan Meningkatkan Fungsi Ginjal
Retensi cairan
Ketika fungsi ginjal menurun, kelebihan cairan dan produk limbah dapat menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan gejala seperti pembengkakan di tangan, kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
Tekanan darah tinggi
Penyakit ginjal diabetik dapat menyebabkan hipertensi atau memperburuk tekanan darah tinggi yang sudah ada.
Tekanan darah tinggi yang terus-menerus dapat semakin merusak ginjal dan menciptakan lingkaran setan.

Penurunan buang air kecil
Beberapa orang dengan penyakit ginjal diabetes mungkin mengalami penurunan keluaran urine, yang menunjukkan gangguan fungsi ginjal.
Kelelahan dan kelemahan
Ketika fungsi ginjal menurun, tubuh mungkin menjadi kurang efisien dalam membuang produk limbah, sehingga menyebabkan perasaan lelah dan lemah.
Nefropati diabetik yang berkepanjangan dapat menyebabkan beberapa efek jangka panjang pada tubuh seperti peningkatan kadar kalium yang disebut hiperkalemia, masalah kardiovaskular yang serius seperti stroke, berkurangnya sel darah merah untuk oksigenasi yang menyebabkan anemia, komplikasi pada kehamilan, dll.
Nefropati diabetik jika tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit akhir yang ireversibel.
Penyakit ginjal ini kemudian memerlukan dialisis berulang atau transplantasi ginjal.
Tes diagnostik

Urinalisis
Tes urin sederhana dapat mendeteksi keberadaan protein dalam urin, yang mengindikasikan kerusakan ginjal.
Mikroalbuminuria, sedikit peningkatan kadar albumin (sejenis protein) dalam urin, seringkali merupakan tanda awal penyakit ginjal diabetik.
Tes darah
Tes darah seperti kreatinin serum dan nitrogen urea darah (BUN) biasanya digunakan untuk menilai fungsi ginjal.
Peningkatan kadar produk limbah ini dalam darah dapat mengindikasikan gangguan fungsi ginjal.
Baca juga: Tak Hanya Menghindari Diabetes, Mengurangi Gula Juga Dapat Mencegah Penyakit Ginjal
Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)
GFR adalah ukuran seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah.
Penurunan GFR menunjukkan penurunan fungsi ginjal dan mungkin menunjukkan adanya penyakit ginjal diabetik.
Pencitraan ginjal
Tes pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat dilakukan untuk memvisualisasikan ginjal dan mengidentifikasi kelainan struktural atau tanda-tanda kerusakan.
Biopsi ginjal
Dalam beberapa kasus, biopsi ginjal mungkin diperlukan untuk mendapatkan sampel jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis.
Prosedur ini dapat membantu memastikan diagnosis penyakit ginjal diabetik dan menentukan tingkat kerusakan ginjal.
Pentingnya deteksi dini dan pengobatan
Deteksi dan intervensi dini sangat penting untuk menangani penyakit ginjal diabetik dan memperlambat perkembangannya.
Hal ini biasanya melibatkan modifikasi gaya hidup, seperti mengontrol kadar gula darah, mengatur tekanan darah, mengikuti pola makan sehat, dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diresepkan untuk membantu melindungi fungsi ginjal dan mengurangi risiko komplikasi.
Pemantauan rutin melalui pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan yang direkomendasikan sangat penting bagi penderita diabetes untuk memastikan deteksi dini dan penanganan penyakit ginjal secara tepat waktu.
(TribunHealth.com)