TRIBUNHEALTH.COM - Junk food merupakan makanan yang dikenal buruk untuk kesehatan, terlebih lagi untuk anak yang sangat membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Dampak konsumsi junk food dalam jangka panjang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Makanan ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak hingga gangguan metabolisme.
Oleh karena itu orang tua sebaiknya membatasi atau bahkan menghindari konsumsi junk food untuk anak.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini sederet dampak negatif junk food.
Penyakit Hati Berlemak

Makanan cepat saji, yang mengandung banyak gula dan lemak, merupakan penyebab utama meningkatnya penyakit hati berlemak non-alkohol pada anak (NAFLD).
Kalori kosong ini membebani proses metabolisme hati, menyebabkan penumpukan lemak dan peradangan.
Orang tua harus mendidik diri sendiri dan anak-anaknya tentang bahaya konsumsi junk food yang berlebihan.
Baca juga: 10 Tanda Liver Bermasalah, Termasuk Rasa Lelah Berlebih dan Kulit Mudah Memar
Masalah metabolik
Makanan cepat saji yang diproses secara berlebihan dapat merusak kesehatan metabolisme anak-anak, menyebabkan mereka rentan terhadap resistensi insulin, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Dorong pola makan yang kaya akan makanan utuh, tekankan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks untuk mengurangi risiko ini.

Kekurangan Nutrisi
Junk food menawarkan sedikit atau bahkan tidak ada nilai gizinya, sehingga menghilangkan vitamin, mineral, dan zat gizi mikro yang penting bagi tubuh.
Orang tua harus memprioritaskan alternatif padat nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak secara memadai.
Baca juga: 3 Efek Buruk Makan Junk Food bagi Pengidap Diabetes, Gula Darah Tidak Stabil dan Kolesterol Naik
Implikasi Perilaku dan Kognitif
Ada hubungan antara konsumsi junk food dan dampak buruk perilaku dan kognitif pada anak-anak, termasuk konsentrasi yang buruk, gangguan mood, dan gangguan kinerja akademik.
Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah sebagai bahan bakar otak anak Anda agar berfungsi dan fokus optimal.

Konsekuensi Kesehatan Jangka Panjang
Dampak dari pola makan junk food jauh melampaui masa kanak-kanak, sehingga membuat individu rentan terhadap berbagai penyakit kronis di kemudian hari, termasuk penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, dan sirosis hati.
Dengan menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini, orang tua dapat memberdayakan anak mereka untuk menjalani hidup yang bersemangat dan bebas penyakit.
Dalam masyarakat yang dibanjiri dengan makanan cepat saji yang enak namun tidak bergizi, orang tua harus bertindak sebagai penjaga gerbang yang waspada terhadap pola makan anak-anak mereka.
Dengan memprioritaskan makanan utuh dan padat nutrisi serta membatasi paparan junk food, kita dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)