TRIBUNHEALTH.COM - Sajian lontong bersama opor ayam sudah biasa ditemui saat lebaran Idul Fitri.
Lontong opor ayam kerap dianggap buruk.
Hal ini tidak lain karena kandungan santannya.
Padahal jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, lontong opor memiliki beragam manfaat kesehatan.
Pasalnya, opor ayam pada dasarnya tetap kaya gizi dan nutrisi.
Dilansir Kompas.com dari laman Kementerian kesehatan, berikut ini 4 manfaat opor ayam.
Meningkatkan fungsi otak

Makan seporsi opor ayam bisa membantu meningkatkan fungsi dan performa otak karena kandungan zat besinya.
Manfaat ini khususnya sangat berguna untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Memperkuat struktur tulang
Opor ayam juga memiliki kandungan kalsium sehingga berguna untuk menguatkan tulang.
Manfaatnya memang tidak seoptimal susu namun kita bisa menjadikannya salah satu cara lezat untuk memberikan perlindungan pada tulang.
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Lengkap Bahasa Inggris dan Indonesia
Daya tahan tubuh
Zat besi yang terkandung dalam opor juga membantu menunjang daya tahan tubuh, jika dikonsumsi dalam jumlah normal.
Dengan demikian, kita terhindar dari virus dan bakteri sehingga tidak mudah sakit.

Mencegah anemia
Penderita anemia juga bisa menikmati opor ayam untuk mengurangi intensitas kekambuhannya.
Daging-dagingan memang baik untuk orang yang kekurangan sel darah merah sehingga tidak gampang kelelahan dan lesu.
Risiko jika kebanyakan makanan bersantan
Kendati tetap boleh dikonsumsi, makan terlalu banyak santan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.
Kontan melansir, efek samping terlalu banyak makanan bersantan bisa menyebabkan 4 masalah berikut ini.

Menaikkan berat badan
Santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi.
Apa lagi jika makanan bersantan dipadukan dengan lontong atau nasi putih, yang juga tinggi kandungan karbohodrat.
Kombinasi kalori, lemak, dan karbohidrat yang tinggi ini dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Baca juga: PKH Tahap 2 Berpeluang Cair Sebelum Idul Fitri 1445 H, Simak Ketentuannya
Bikin kolesterol melonjak
Dalam jumlah sedang, santan pada dasarnya dapat meningkatkan kolesterol baik.
Akan tetapi, jika kebanyakan rasio antara kolesterol baik dan jahat dalam tubuh justru menjadi tidak seimbang.
Oleh karena itu, orang yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular harus berhati-hati saat mengonsumsi makanan bersantan.

Gangguan pencernaan
Makanan yang disajikan bersama santan biasanya memiliki kandungan serat yang sedikit.
Kurang serat dapat menimbulkan masalah baru seperti memicu konstipasi.
Selain itu, mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan dapat menyebabkan pembentukan gas yang parah dan diare.
Mengonsumsi makanan bersantan setelah berpuasa seharian juga bisa memicu masalah pencernaan, seperti sakit perut dan kram perut.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan: Lancarkan Sistem Pencernaan hingga Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Alergi
Kasus ini terbilang jarang terjadi.
Namun beberapa orang bisa saja mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi santan.
Reaksi alergi yang terjadi bisa berupa munculnya ruam kulit, kesulitan bernapas, atau pembengkakan di bagian wajah.
Santan terbuat dari kelapa yang bisa menimbulkan reaksi alergi serupa dengan kacang pohon.
Biasanya, orang yang memiliki alergi kacang juga mengalami reaksi serupa saat mengonsumsi santan.
(TribunHealth.com, Kontan)