TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar orang beranggapan bahwa masa berhubungan intim yang paling menggairahkan adalah usia 25 sampai 35 tahun.
Sekarang, dikatakan usia lanjut bukan di usia 60 tahuh. Namun, dikatakan usia lanjut jika sudah memasuki 70 tahun.
Ada beberapa orang yang beranggapan jika berhubungan seksual di usia tidak lanjut sudah tidak menggairahkan seperti saat masih muda.
Tentunya hal ini menjadi sorotan masyarakat.
Bahkan, mood seks pada pria usia lanjut dikatakan kerap terjadi.
Ternyata, komorbid atau penyakit tertentu seperti hipertensi ataupun diabetes bisa mempengaruhi penurunan kadar testosteron.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi, Dianjurkan Menerapkan Pola Makan Ini
Kenapa testosteron sangat menurun pada pria-pria komorbid atau penderita penyakit tertentu?
Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Warta Kota mengenai menurunnya testosteron pada penderita komorbid atau penyakit tertentu.
Aktifitas seksual tentunya tak hanya dilakukan oleh pasangan suami istri usia muda saja.
Namun, beberapa mengeluhkan mood seks pria usia lanjut cepat berubah.
Bahkan, tanpa disadari bahwa komorbid berpengaruh terhadap penurunan kadar testosteron.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari dan Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Dijelaskan oleh dr. Binsar Martin mengenai penurunan kadar testosteron pada penderita penyakit tertentu atau komorbid karena hormon testeosteron tersebut menahan.
Ia menuturkan, hormon testosteron merupakan hormon anabolik atau hormon pembangun.
"Sebab hormon testosteron itu menahan. Dia hormon anabolik atau hormon pembangun," ujar dr. Binsar.
Lanjut, kata dr. Binsar hormon testosteron merupakan hormon pembangun yang mengatur semua kerja tubuh.
Sehingga, akhirnya kerusakan-kerusakan akibat penyakit tersebut tidak terjadi secara luas karena ditahan oleh testosteron.
Baca juga: Cara Mengolah Rambut Jagung, Bisa Mengobati Diabetes, Asam Urat, Hipertensi dan Kolesterol
"Jadi dia pembangun, mengatur semua kerja tubuh. Sehingga akhirnya kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit demi penyakit itu tidak terjadi secara luas. Ditahan oleh testosteron," lanjutnya.
Selanjutnya, akibat dari penurunan hormon testosteron, kata dr. Binsar jika kondisi tidak dijaga, maka testosteron akan menurun dengan cepat dan mulai terjadi di usia 45 tahun, apalagi jika sudah lanjut usia 65 tahun ke atas.
"Nah, singkat cerita. Akibat dari penurunan hormon testosteron ini, maka kalau dia tidak dijaga kondisinya, semakin turun dengan cepat. 45 tahun mulai terjadi," imbuhnya.
"Nah, semakin menua apalagi lanjut usia 65 tahun ke atas." ujar dr. Binsar.
Ini disampaikan pada tayangan YouTube Warta Kota oleh dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)