TRIBUNHEALTH.COM - Serangan jantung merupakan kondisi yang bisa mengancam nyawa.
Orang yang merasa mengalami serangan jantung harus segera mencari pertolongan medis.
Pasalnya, pertolongan pertama pada serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa seseorang.
Pertama, kita perlu mengenali apa yang terjadi jika seseorang mengalami serangan jantung.
Gejala serangan jantung yang paling khas adalah nyeri dada, yang sering digambarkan oleh pasien sebagai rasa berat atau sensasi terbakar, sebagaimana dilansir Times of India.
Sensasi tidak nyaman ini biasanya meliputi seluruh area dada, yang disebut sebagai prekordium dada.
Gejala tambahan mungkin termasuk rasa sakit yang menjalar ke punggung, rahang, atau lengan kiri.
Baca juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Nyeri Dada Bisa Disebabkan Sederet Hal Berikut, Termasuk Sakit Maag

Gejala terkait termasuk berkeringat, kelelahan ekstrem, dan kesulitan bernapas.
Memahami tanda-tanda, risiko, dan respons tepat waktu terhadap serangan jantung sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan akses cepat terhadap intervensi medis yang dapat menyelamatkan nyawa.
Tanda-tanda peringatan dini serangan jantung
Pertanyaan umum yang sering diajukan adalah apakah ada tanda-tanda yang sudah ada sebelumnya.
Biasanya, sebagian besar pasien serangan jantung mengalami beberapa bentuk gejala pada hari-hari menjelang kejadian, terkadang dua hingga tiga hari atau bahkan seminggu sebelumnya.
Gejala-gejala ini biasanya dimulai dengan nyeri dada, terutama saat beraktivitas.

Ketika individu melakukan aktivitas yang lebih berat, gejala berkembang.
Dengan perawatan dan evaluasi yang tepat pada tahap ini, serangan jantung dapat dicegah.
Gejala umum lainnya adalah terjadinya nyeri dada atau kesulitan bernapas yang datang silih berganti.
Sayangnya, gejala-gejala ini kadang-kadang diabaikan, dan disalahartikan sebagai maag atau penyakit ringan lainnya, sehingga menyebabkan kelalaiannya.
Evaluasi dan pengobatan yang tepat waktu terhadap gejala-gejala ini memainkan peran penting dalam mencegah serangan jantung.
Baca juga: Cara Mencegah Serangan Jantung, dr. Zaidul Akbar Imbau Cukupi Kebutuhan Tidur
Patut dicatat bahwa beberapa pasien, terutama wanita dan orang lanjut usia, mungkin tidak menunjukkan gejala khas berupa nyeri dada atau rasa berat.
Sebaliknya, mereka mungkin menunjukkan gejala yang tidak lazim seperti keringat berlebih, kesulitan bernapas, dan intoleransi upaya.
Apa yang harus dilakukan ketika Anda mencurigai adanya serangan jantung?
Langkah awalnya adalah memberi tahu kerabat dekat atau siapa pun di sekitar, baik di dalam atau di luar rumah, dan segera meminta bantuan.
Pada saat yang sama, individu harus tetap tenang, menghindari kepanikan dan gerakan berlebihan, sambil mencari bantuan medis.
Pengerahan tenaga atau kepanikan dapat memperburuk situasi dan menyebabkan komplikasi.
Risiko tinggi dalam serangan jantung

Serangan jantung dianggap berisiko tinggi jika pasien melaporkan kesulitan bernapas atau terengah-engah.
Dalam kasus seperti ini, meninggikan ujung kepala pasien dapat memberikan kenyamanan.
Situasi mengkhawatirkan lainnya adalah ketika pasien menunjukkan kelelahan ekstrem, disertai keringat berlebih atau kehilangan kesadaran sementara/berkelanjutan.
Tanda-tanda ini mungkin menunjukkan aritmia/tekanan darah rendah akibat serangan jantung atau komplikasi terkait.
Baca juga: dr. Siswo Putranto Santoso Beri Panduan Lengkap Lakukan CPR, Pertolongan Pertama pada Henti Jantung
Hilangnya kesadaran secara tiba-tiba tanpa merespons perintah verbal menunjukkan potensi serangan jantung, sehingga memerlukan inisiasi CPR segera.
Segera larikan pasien ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas jantung.
Waktu sangatlah penting, khususnya dalam tiga hingga enam jam pertama, yang dikenal sebagai golden hour.
Selama periode penting ini, kerusakan pada otot jantung dapat dibalik atau dicegah dengan perhatian dan pengobatan yang tepat waktu.
(TribunHealth.com)