TRIBUNHEALTH – Kamis, 25 Januari 2024 yang bertepatan dengan Hari Gizi Nasional ke-64 Tim Promosi Kesehatan (PKRS) dan Tim Stunting Wasting PKU Muhammadiyah Surakarta'>RS PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar Edukasi Kesehatan.
Edukasi kesehatan tersebut bertemakan “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” di area ruang tunggu Gedung C khusus pelayanan ibu dan anak PKU Muhammadiyah Surakarta'>RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 30-an penunggu maupun pasien yang berada di area tunggu tersebut.
Beberapa pasien diantaranya sedang menunggu diperiksa oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan maupun dokter spesialis anak.
Baca juga: 6 Cara Sederhana Turunkan Lonjakan Tekanan Darah, Coba Lakukan Ini
Para pengunjung mendengarkan edukasi kesehatan yang disampaikan oleh Wilia Afida, S.Gz, Nutrisionis PKU Muhammadiyah Surakarta'>RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Stunting dan Wasting PKU Muhammadiyah Surakarta'>RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Rusmawati menyampaikan bahwa stunting merupakan permasalahan gizi kronis.
“Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentan waktu lama yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi anak pada 1000 HPK." tutur dr. Rusmawati.
"Gizi ibu dan praktik pemberian makanan yang buruk karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi, masih kurangnya akses pada makanan bergizi, terbatasnya layanan ANC dan PNC, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi," pungkasnya.

Mencegah stunting diperlukan dukungan semua pihak tentunya yang paling penting adalah dengan pola asuh yang baik, pola makan yang tepat, dan akses air bersih sanitasi.
Wilia Afida dalam paparannya menyampaikan bahwa dalam pola makan yang tepat salah satunya dengan pemberian MPASI (Makanan Pendukung ASI) yang berkualitas.
Yang harus memenuhi asupan karbohidrat, protein, lemak, buah, sayur, dan ASI.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kemangi Bagi Tubuh, Ringankan Penyakit Jantung hingga Obati Batu Ginjal
MPASI bisa mulai diberikan ketika bayi berusia 6 bulan.
Atau bisa juga diberikan jika otot dan syaraf pada saluran cerna bayi usia 4-6 bulan sudah cukup matang untuk menerima berbagai macam makanan.
Bayi yang sudah bisa duduk tegak dan bisa mengangkat kepala, serta reflex menjulurkan lidah dan muntah sudah berkurang juga bisa diberi MPASI.
Di sela-sela paparan materi, dilakukan interaksi dan tanya jawab dengan pengunjung dan pasien yang mengikuti kegiatan edukasi ini.
Beberapa pasien menyampaikan pengalamannya saat pemberian MPASI dan bingung mengolah makanan yang sehat dan menarik untuk anak.

Dalam kegiatan ini juga diberikan contoh snack sehat kreasi makanan olahan MPASI kaya protein hewani dari Nutrisionis PKU Muhammadiyah Surakarta'>RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Snack sehat tersebut beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan juara I untuk pembuatan resep e-book kreasi olahan MPASI kaya protein hewani yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam rangka Hari Hari Kesehatan Nasional 2023.
Diharapkan dengan kegiatan edukasi di Hari Gizi Nasional ini, menjadi momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi seimbang menuju Indonesia Sehat.
Khususnya untuk ibu-ibu agar lebih peduli terhadap pentingnya pemenuhan gizi ibu sejak hamil, menyusui, dan gizi pada .
Baca juga: Khasiat Bawang Putih, Baik untuk Darah Tinggi & Penderita Kolesterol, Ini Tips Ala dr. Zaidul Akbar